Berikan Apresiasi, Anies Baswedan Ajak Kader PKK ke JIS Saksikan 'Jakarta Menyapa'
Pemprov DKI Jakarta menggelar kegiatan 'Jakarta Menyapa' bersama Kader Tim Penggerak (TP) PKK DKI Jakarta, di Jakarta International Stadium (JIS).
Di samping itu, ada pula pemberian piagam penghargaan pengabdian kepada 70 kader PKK se-Provinsi DKI Jakarta dan dua penghargaan khusus, dengan rincian:
- Pengabdian Adhi Bhakti Madya 15 tahun berjumlah 42 orang,
- Pengabdian Adhi Bhakti Utama 25 tahun berjumlah 28 orang, serta
- Penghargaan Khusus atas pengabdian, kesetiaan, loyalitas dan inovasi dalam pengembangan program PKK berjumlah 2 orang, yang diberikan kepada ibu Hj. Rusmiati Saefullah dan almarhumah Ibu Hj. Ratna Ningsih.
Acara tersebut turut dimeriahkan oleh penampilan 100 orang anggota tim Paduan Suara PKK yang berasal dari Kader PKK di enam wilayah kota dan/atau kabupaten se-DKI Jakarta.
'Jakarta Menyapa’ diselenggarakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, para kader yang hadir dalam kondisi sehat, dan sudah melakukan vaksinasi COVID-19.
Untuk menunjang kegiatan tersebut, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengerahkan tim medis, tenda kesehatan, dan booth vaksinasi booster.
Baca juga: Ingat Ajaran Sang Ayah, Anies Baswedan Turun Tangan Potong Sendiri Hewan Kurbannya
Kolaborasi Pengolahan Data Keluarga
Sejak tahun 2019, Pemprov DKI Jakarta telah berkolaborasi dengan TP PKK Provinsi DKI Jakarta, melibatkan 3.541 TP PKK Provinsi hingga kelurahan, dan 76.114 kader Dasawisma.
Dalam hal itu, kader Dasawisma merupakan bagian dari kader PKK, untuk mengolah data di tingkat rumah tangga menggunakan aplikasi digital ‘CARIK JAKARTA’.
Selain itu, para kader juga memiliki peranan penting dalam menggerakkan, mendata, serta menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Kata ‘Carik’ diambil dari istilah Jawa yang artinya 'juru tulis'. Hal ini mencerminkan tugas kader PKK atau dasawisma sebagai pendata yang menjadi ujung tombak kolaborasi pengumpulan data terpusat ini.
Pendataan Keluarga Satu Pintu (PKSP) juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sinkronisasi dan integrasi data seluruh keluarga di Jakarta.
Baca juga: Anies Baswedan Sebut Pajak Jakarta Adil dan Merata Untuk Semua
Seperti pada tahun 2021, telah dilakukan pendataan kepada 1,6 juta bangunan, 1,8 juta Kepala Rumah Tangga, 2,6 juta keluarga dan 8,8 juta individu secara de facto yang dilengkapi nama, alamat, data profil keluarga lengkap dengan berbagai macam status sosial masyarakat, kesehatan, hingga foto bangunan.
Data tersebut juga dimanfaatkan oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta untuk pemadanan data di berbagai program pemerintah, di antaranya program bantuan sosial, perumahan, pendidikan, potensi kerawanan bencana, serta bahan penelitian oleh institusi pendidikan.