Berita Jakarta

Jakarta PPKM Level 1, Industri Pariwisata Mulai Bergeliat, Pengusaha Diimbau Tidak 'Neko-neko'

Wahyono mengungkapkan Wali Kota Munjirin akan mengadakan pertemuan dengan para pelaku usaha pariwisata, khususnya tempat hiburan malam.

Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
ILUSTRASI: Karaoke Venesia BSD Karaoke Executive di Jalan Lengkong Gudang, Serpong Sub District, Tangerang Selatan, Banten, digerebek, Rabu (19/8/2020) malam. Karaoke yang beroperasi saat masa pandemi virus corona ini disinyalir menyediakan PSK. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Penerapan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 di Jakarta membuat pelaku usaha industri pariwisata tancap gas untuk kembali bangkit setelah dua tahun lebih terpuruk karena pandemi Covid-19.

Kepala Seksi Industri Pariwisata Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf)  Jakarta Selatan, Wahyono mengungkapkan, selama pandemi berlangsung, para pelaku tempat hiburan malam di Jaksel mengeluhkan kondisi bisnisnya.

Tidak hanya merugi besar, bahkan ada yang usahanya nyaris mati akibat tidak bisa menutup biaya operasional.

Ia menerangkan, pada status PPKM Level 1 ini para pelaku usaha sedang mulai bangkit.

Hanya saja, hasil yang didapatkan memang belum maksimal lantaran kondisi ekonomi masyarakat juga sedang turun.

Baca juga: Kasus Holywings Buka Tabir Sejumlah Pelanggaran Usaha Hiburan, Wahyu Dewanto Usulkan Dibentuk Pansus

"Dengan kondisi begitu belum surplus. Biaya operasional kan tinggi. Mudah-mudahan bangkit. Waktu level dua orang makan dibatasi, omzetnya turun luar biasa. Banyak kisah pengusaha yang mengaku jatuh saat PPKM," ungkap Wahyono di Jakarta, Selasa (12/7/2022)

Meski demikian, Wahyono meminta kepada para pelaku usaha untuk tetap menaati aturan yang ditetapkan.

Jangan sampai, kata dia, momentum kebangkitan ini dikotori oleh upaya-upaya tidak terpuji apalagi sampai menumbulkan kegaduhan di masyarakat yang berujung merugikan pelaku usaha hiburan itu sendiri.

Ia berkaca kepada kasus Holywings yang membuat konten promosi berbau SARA yang berujung penutupan semua gerainya di Jakarta.

Serta Hamilton Spa & Massage yang membuat program berbau pornografi yang membuat tempat itu ditutup permanen.

Baca juga: Tempat Karaoke Milik Ayu Ting Ting di Bengkulu Sempat Ditutup Buntut Tewasnya PL dan Pengunjung

"Juga soal Mr Braid yang dimana konten promosi layanan threesome sempat membuat gaduh," kata Wahyono

Terkait hal itu, Wahyono mengungkapkan Wali Kota Jaksel, Munjirin, akan mengadakan pertemuan dengan para pelaku usaha pariwisata, khususnya tempat hiburan malam.

"Mereka akan diberikan pengarahan dan pembinaan supaya tidak melakukan pelanggaran maupun melakukan promosi dengan materi yang aneh-aneh. Bagaimana pun mereka harus menjunjung tinggi norma agama dan budaya," ujarnya.

Seperti diketahui, Jakarta Selatan dikenal sebagai kawasan wisata urban, semisal kawasan Blok M, Senopati-Suryo, Kawasan SCBD, Kemang, Cipete, Arteri Pondok Indah.

Di sana, tesebar industri pariwisata mulai cafe, bar, spa hingga karaoke.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved