Bisnis
Transformasi Digital Indonesia Diperkirakan dapat Mencapai US$200 Miliar pada Tahun 2024
Dalam dua dekade terakhir, sektor teknologi Indonesia telah melayani populasi 273 juta orang dan 65 juta UKM, termasuk beberapa unicorn di dunia
“Indonesia tengah bertumbuh menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat pada tahun 2050, yang artinya semakin banyak pula tantangan yang akan kita hadapi," kata Andreas.
"Visi kami adalah membantu masyarakat, bisnis, dan institusi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan memiliki dampak positif bagi lingkungan," imbuhnya.
Baca juga: Ricky dan Vicky Kerja Keras Membangun Bisnis Ikan Koi, kini Segudang Prestasi Berhasil Diraih
Baca juga: Mensos Risma Berbagi Kiat Agar Bisnis UKM Bisa Melejit Beromset Miliaran
"Kami sangat senang dengan potensi ini, karena dengan adanya performa tinggi dari teknologi cloud kelas dunia akan mendukung gelombang pertumbuhan Indonesia berikutnya,” kata Andreas.
Karena semakin banyak perusahaan berusaha untuk mencapai tujuan dan meraup keuntungan, SAP siap membantu pelanggannya mengelola "green line" beriringan dengan kedua hal tersebut.
“Kami ingin mendukung pembangunan perusahaan yang tangguh, menguntungkan, dan berkelanjutan di Indonesia,” kata Andreas.
.Andreas menjelaskan bahwa SAP memiliki prinsip Three Zero, Zero waste (Mengurangi Limbah), Zero emissions (mengurangi emisi) and Zero inequality (menghapus ketidaksetaraan) dengan mengelola jejak lingkungan; mendefinisikan ulang desain dan produksi yang menghargai kegunaan kembali; dan menjaga tanggung jawab sosial di seluruh tenaga kerja, pengadaan, dan pengadaan.
Baca juga: Arie Untung dan Fenita Arie Kurangi Pekerjaan Tampil di Televisi Setelah Hijrah, Kini Fokus Bisnis?
"RISE with SAP adalah solusi baru (subscription basis) yang menawarkan layanan holistik (SLA) dan dukungan teknis yang membukakan jalan bagi bisnis-bisnis agar dapat mulai menggunakan cloud untuk operasional mereka," jelas Andreas.
Solusi ini tak hanya membantu proses migrasi teknis ke cloud melainkan juga memungkinkan bisnis mana pun, di mana pun untuk bertransformasi secara terus menerus.
“Dalam rangka mempercepat transformasi digital Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai US$200 miliar pada tahun 2024, kami ingin dapat memberikan layanan terbaik untuk bisnis di berbagai industri, geografi, dan lingkungan regulasi pada era Industri 4.0,” kata Andreas.