Bisnis

Transformasi Digital Indonesia Diperkirakan dapat Mencapai US$200 Miliar pada Tahun 2024

Dalam dua dekade terakhir, sektor teknologi Indonesia telah melayani populasi 273 juta orang dan 65 juta UKM, termasuk beberapa unicorn di dunia

Editor: LilisSetyaningsih
Rawpixel
ILUSTRASI Bisnis online 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Teknologi bergerak cepat dan semakin tidak bisa dipisahkan dari gaya hidup masa kini.

Terlebih dibidang bisnis.

Perkembangan teknologi untuk bisnis semakin tinggi.

Selama 25 tahun terakhir, teknologi menjadi salah satu pendorong utama konsistensi pertumbuhan PDB (Produk domestik bruto) Indonesia.

Dalam dua dekade terakhir, sektor teknologi Indonesia telah melayani populasi 273 juta orang dan 65 juta UKM, termasuk beberapa unicorn terbesar dan ternama di dunia.

Baca juga: Hadiri Launching Bisnis Sarwendah, Nathalie Holscher Tidak Peduli Soal Gugatan Cerai atas Sule

Baca juga: Uang yang Keluar Masuk di ACT Tembus Rp1 Triliun per Tahun, Dana Publik Dikelola untuk Bisnis

Pada tahun 2030, PDB digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh 55 persen lebih besar daripada PDB digital ASEAN, dari US$ 21 miliar menjadi US$ 28 miliar.

 Andreas Diantoro, Managing Director SAP Indonesia, menjelaskan bahwa di tengah gelombang transisi ini, digitalisasi ekonomi Indonesia  memungkinkan banyak warga dan bisnis untuk dapat beroperasi dengan lebih baik di seluruh pelosok negara.

“Sejak tahun 1997, kami telah melayani lebih dari 1.600 perusahaan yang berasal dari 26 sektor industri yang berbeda, serta mendukung banyak UKM untuk dapat bekerja lebih efisien,” tutur Andreas Diantoro, Senin (11/7/2022).

Ia mengatakan bahwa solusi SAP dijalankan di banyak bisnis besar dan layanan sektor publik di Indonesia yang harus terus menyesuaikan diri dengan permintaan dan perubahan zaman.

Baca juga: Dukung Bisnis Pendingin Udara, Gree Indonesia Dirikan Training Center di 4 Kota

Baca juga: Arya Maulana Berhasil Buktikan, Anak Punk Bisa Sukses Kelola Bisnis Minuman Boba

Andreas memaparkan, banyak layanan penting dan operasi bisnis yang menggunakan teknologi SAP.

Termasuk jaringan transportasi, rantai pasokan dan logistik, layanan kesehatan, manufaktur, dan berbagai macam sektor lainnya.

"Kami telah memungkinkan jutaan orang Indonesia untuk bepergian, menerima barang-barang mereka tepat waktu, berbelanja online, bahkan untuk menerima layanan medis,” lanjutnya.

Andreas memberikan contoh beberapa perusahaan yang menggunakan  solusi SAP.

Perusahaan di sektor keuangan – seperti Bank Rakyat Indonesia – dan sektor publik, seperti MRT Jakarta dan BGR Logistik,  Blibli.com, Sinar Mas Land, hingga  Cap Lang.

Tak sampai disini, Andreas menegaskan ada target yang lebih besar, yakni mengubah sumber daya yang dimiliki Indonesia untuk dapat memberikan dampak positif terhadap dunia global, melampaui kesuksesan ekonomi belaka.

“Indonesia tengah bertumbuh menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat pada tahun 2050, yang artinya semakin banyak pula tantangan yang akan kita hadapi," kata Andreas.

"Visi kami adalah membantu masyarakat, bisnis, dan institusi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan memiliki dampak positif bagi lingkungan," imbuhnya.

Baca juga: Ricky dan Vicky Kerja Keras Membangun Bisnis Ikan Koi, kini Segudang Prestasi Berhasil Diraih

Baca juga: Mensos Risma Berbagi Kiat Agar Bisnis UKM Bisa Melejit Beromset Miliaran

"Kami sangat senang dengan potensi ini, karena dengan adanya performa tinggi dari teknologi cloud kelas dunia akan mendukung gelombang pertumbuhan Indonesia berikutnya,” kata Andreas.

Karena semakin banyak perusahaan berusaha untuk mencapai tujuan dan meraup keuntungan, SAP siap membantu pelanggannya mengelola "green line" beriringan dengan kedua hal tersebut.

“Kami ingin mendukung pembangunan perusahaan yang tangguh, menguntungkan, dan berkelanjutan di Indonesia,” kata Andreas.

.Andreas menjelaskan bahwa SAP  memiliki prinsip Three Zero, Zero waste (Mengurangi Limbah), Zero emissions (mengurangi emisi) and Zero inequality (menghapus ketidaksetaraan) dengan mengelola jejak lingkungan; mendefinisikan ulang desain dan produksi yang menghargai kegunaan kembali; dan menjaga tanggung jawab sosial di seluruh tenaga kerja, pengadaan, dan pengadaan.

Baca juga: Arie Untung dan Fenita Arie Kurangi Pekerjaan Tampil di Televisi Setelah Hijrah, Kini Fokus Bisnis?

"RISE with SAP adalah solusi baru (subscription basis) yang menawarkan layanan holistik (SLA) dan dukungan teknis yang membukakan jalan bagi bisnis-bisnis agar dapat mulai menggunakan cloud untuk operasional mereka," jelas Andreas.

Solusi ini tak hanya membantu proses migrasi teknis ke cloud melainkan juga memungkinkan bisnis mana pun, di mana pun untuk bertransformasi secara terus menerus.

“Dalam rangka mempercepat transformasi digital Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai US$200 miliar pada tahun 2024, kami ingin dapat memberikan layanan terbaik untuk bisnis di berbagai industri, geografi, dan lingkungan regulasi pada era Industri 4.0,” kata Andreas.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved