Berita Regional
Ponpes Shiddiqiyyah Minta Gus Yaqut Bijak soal Penutupan Izin, Ratusan Santri Tak Harus Dikorbankan
Jumlah santri yang mengeyam pendidikan di Pesantren Shiddiqiyyah itu secara keseluruhan berjumlah 998 santri dan santriwati.
WARTAKOTALIVE.COM, JOMBANG-- Nasib ratusan santri kini terkatung-katung menyusul Izin operasional Ponpes Shiddiqiyyah di Jombang dicabut oleh Kemenag
Seperti diketahui, Kemenag mencabut izin operasional pesantren tersebut sebagai buntut dari kisruh penangkapan paksa MSAT (41) putra kiai yang jadi tersangka kasus pencabulan santriwati.
Pihak Kemenag pun sudah membeberkan sejumlah alasan hingga akhirnya memutuskan mencabut izin Ponpes Shiddiqiyyah
Ketua DPP Organisasi Shiddiqiah (Orshid) Joko Herwanto mengaku, hingga Minggu (10/7/2022), pihaknya belum menerima surat resmi penghentian atau pencabutan izin ponpes oleh Kemenag RI.
"Sampai dengan hari ini kami juga belum menerima surat keputusan resmi (datangnya surat). Kami belum menerima. Kita lihat perkembangannya nanti ya," ujar Joko, yang juga perwakilan keluarga MSAT, saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Minggu (10/7/2022).
Baca juga: Tangisan Histeris Santri Putri saat Polisi Meringsek Masuk Ponpes Shiddiqiyyah Cari Mas Bechi
Manakala nantinya, memang surat pencabutan atau penghentian operasional ponpes tersebut, benar-benar tiba di meja pengurus secara resmi.
Joko menambahkan, pihaknya tetap akan berupaya berkomunikasi dengan pihak Kementerian Agama dalam hal ini, Menteri Agama RI yakni Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.
Dan berharap, pihak Kemenag RI untuk mengkaji ulang keputusan tersebut.
Apakah berdampak positif atau justru sebaliknya.
Bagi Joko, kurang tepat, jikalau memang keputusan pencabutan tersebut, disebabkan adanya kasus yang menjerat putra sang pemilik pondok.
Ia mengharapkan kebijaksanaan pihak Kemenag RI untuk tidak mengaitkan antara perkara hukum yang menyeret nama salah seorang pengurus lembaga pesantren, dengan kelembagaan aktivitas operasional ponpes.
Baca juga: Kisah Rini S Bon Bon Berjuang untuk Tetap Salat Meski Tubuh Lemah Digerogoti Diabetes Akut
Terlebih, banyak santri yang tak tahu menahu masalah sedang mengenyam ilmu di pondok pesantren tersebut.
Jumlah santri yang mengeyam pendidikan di Pesantren Shiddiqiyyah itu secara keseluruhan berjumlah 998 santri dan santriwati.
Rinciannya, untuk jenjang Ula (SD), santri laki-laki 169 orang dan perempuan 140 orang. Secara keseluruhan, jumlah santri dan santriwati jenjang Ula berjumlah 309 orang.
Kemudian, untuk tingkat Wustho, santrinya berjumlah 244 orang dan santriwati 221 orang. Sehingga keseluruhannya ada 465 orang. Adapun umtuk tingkat Ulya atau SMA, jumlah santri ada 128 oramg dan santriwati 96 orang.