Pencabulan
Polda Metro Tetapkan 4 Tersangka Kasus Pencabulan 11 Santriwati di Ponpes di Depok
Polda Metro Jaya menetapkan 4 tersangka pencabulan 11 santriwati di Ponpes di Depok. Para tersangka adalah ustaz dan santri senior.
Menurutnya, jika pihaknya sudah berkomunikasi dengan aparat kepolisian, maka baru bisa memberikan keterangan.
Sehingga, Robin meminta kepada awak media untuk menunggu sampai pihak ponpes mau membuka suara terkait pencabulan anak di bawah umur.
Baca juga: BREAKING NEWS: Belasan Santriwati Remaja di Ponpes Beji Depok Dicabuli 4 Ustaz dan Kakak Kelas
"Nanti tunggu saja ya, masih komunikasi masalah itu," ucap pria berkaos abu-abu.
Sebelumnya, Penyidik Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan kepada tiga korban pencabulan santriwati Pondok Pesantren Depok, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022).
Kuasa hukum para korban, Megawati mengatakan, ada sekitar 10 pertanyaan yang diajukan kepada masing-masing kliennya.
"Ditanya seputar kronologis kejadiannya kapan hari apa, tahun berapa, bulan apa," ujarnya.
Menurutnya penyidik Polda Metro Jaya bersama kuasa hukum korban sedang mendatangi ke lokasi kejadian.
Namun, ia tidak mengetahui tujuan dari penyidik berangkat ke Pondok Pesantren yang ada di wilayah Beji Timur, Depok.
Baca juga: Akhirnya, Predator Seksual Herry Wirawan Divonis Mati, Ini Kronologis Hukum Pemerkosa 13 Santriwati
"Tapi ternyata ada yang bocorin, ada yang lapor ke Ponpes kalau kita melapor ke Polda. Kami kasih tahu juga ke penyidik, mungkin itu yang membuat penyidik langsung bergerak," tegasnya.
Sementara itu, Polsek Beji telah selesai berkomunikasi dengan pihak Pondok Pesantren Istana Yatim Riyadhul Jannah di Jalan Dedet RT 04/12, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat.
Kapolsek Beji Kompol Cahyo terlihat keluar dari Pondok Pesantren tersebut sekitar pukul 10.00 WIB didampingi anggotanya.
Namun, saat ditanya oleh awak media, ia enggan memberikan penjelasan terkait dengan kedatangannya ke Ponpes tempat pebcabulan tersebut.
Baca juga: Herry Wirawan Selain Rudapaksa Santriwati, Juga Sering Manipulasi Korban Dibawah Umur
"Bukan kita yang tangani, Polda yang tangani," katanya sembari berjalan.
"Nanti kesalahan lagi (kalau komentar)," sambungnya meninggalkan lokasi.
Dari pantauan lokasi, kondisi di sekitar lokasi sepi dari aktivitas belajar mengajar ilmu agama dari santri ataupun santriwati.
Sebab, saat ini para pelajar sedang diliburkan selama dua Minggu dan justru hal ini membuat para santtiwati berbicara kasus pencabulan.