Trending Google

Ini Dampak Gaya Asuh Strict Parents Pada Anak, Jadi Suka Berbohong dan Bullying

Strict parents atau pola asuh orang tua yang sangat ketat, didefinisikan sebagai orang tua yang menempatkan standar dan tuntutan tinggi pada anak.

Orang tua dengan pengalaman yang sama, merasa lebih menyukai cara membesarkan anak dengan cara mereka sendiri serta pola dan sikap yang sama seperti orang tuanya. Mereka beranggapan, bahwa menjadi strict parents, merupakan cara yang tepat untuk membuat anak menjadi lebih disiplin.

2. Memiliki kepribadian atau sifat yang kurang menyenangkan
Setiap orang memiliki kepribadian yang unik dan berbeda-beda. Ada beberapa orang yang memiliki kepribadian ramah serta menyenangkan dan ada pula orang yang memiliki kepribadian sebaliknya.

Orang-orang dengan kepribadian yang kurang menyenangkan tersebut cenderung sulit untuk berempati pada orang lain serta sering memiliki pikiran yang negatif. Sehingga, kemungkinan untuk menjadi sosok strict parents dinilai lebih besar. Hal ini dikarenakan mereka akan merasa kesulitan untuk membangun hubungan yang dekat dengan orang lain, bahkan dengan anak-anaknya sendiri.

3. Memiliki neurotisme tinggi
Menurut sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2018 di Iranian Journal of Psychiatry, menunjukan bahwa strict parents memiliki kecenderungan untuk memiliki tingkat neurotisme yang cukup tinggi.

Neurotisme ialah suatu dimensi kepribadian yang menyangkut kestabilan dari emosi yang dimiliki oleh seseorang. Neurotisme tersebut ditandai oleh kecemasan, keraguan, memiliki perasaan negatif pada beragam hal, hingga depresi.

Baca juga: Ini Cara Cegah Stunting Sejak Dini: Gizi, Pola Asuh dan Berasuransi

Dampak Gaya Asuh Strict Parents

Gaya pengasuhan apapun tentu akan memberikan dampak yang cukup besar dalam perkembangan anak. Baik itu gaya asuh otoritatif maupun otoriter, baik itu dengan orang tua yang memiliki kepribadian lembut atau keras, keduanya akan memberikan dampak pada si kecil.

Lalu, dampak apa yang diberikan oleh gaya asuh strict parents? Apakah gaya asuh strict parents memiliki dampak baik atau buruk? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Anak menjadi tidak bahagia serta depresi
Dalam sebuah jurnal psikologi, dijelaskan bahwa salah satu dampak dari gaya asuh strict parents, ialah membuat anak menjadi tidak bahagia serta merasa depresi.

2. Anak bisa memiliki gangguan perilaku
Selain depresi serta tidak bahagia, anak dengan asuhan strict parents cenderung memiliki gangguan perilaku. Hal ini dikarenakan anak adalah sosok peniru ulung, sehingga ia akan dengan mudah meniru perilaku yang ditunjukan oleh orang tuanya.

Ketika orang tua mendisiplinkan anak dengan cara yang keras dan disertai ancaman maupun paksaan bahkan hingga hukuman fisik, anak tentu saja bisa meniru hal-hal tersebut dan memperlakukan temannya dengan perilaku yang tidak mengenakan. Hasilnya, anak akan memiliki sifat agresif, pemarah, hingga impulsif sejak dini.

3. Anak lebih suka berbohong
Ketika orang tua mendisiplinkan anak dengan cara yang keras dan penuh pengekangan bahkan tanpa kasih sayang, maka rasa takut dalam diri anak pun akan muncul. Sehingga, anak akan berusaha untuk menghindari hukuman-hukuman tersebut, salah satu caranya ialah dengan berbohong.

Contohnya, ketika strict parents mempermalukan anak di luar rumah, maka anak akan cenderung bertingkah baik di luar rumah. Sebab ia takut akan dipermalukan di depan umum.

Namun, sesampainya ia di rumah, anak bisa kembali melakukan hal-hal buruk ataupun melanggar aturan yang telah dibuat oleh orang tua. Sifat gemar berbohong ini juga dapat muncul karena anak tidak diberikan kesempatan oleh orang tua untuk mengungkapkan kejujurannya.

4. Menjadi anak yang suka melakukan bullying
Dampak dari pola asuh otoriter dari strict parents ialah mengundang sifat bully ke dalam diri anak. Hal ini dikarenakan, anak melihat cara yang keras dan hukuman fisik yang dilakukan oleh orang tua pada dirinya. Sehingga, anak akan menganggap bahwa perlakuan kasar tersebut merupakan hal yang wajar.

Pada akhirnya, anak akan menjadi sosok yang keras dan pemaksa untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, seperti cara asuh orang tua. Pola asuh otoriter dan strict parents akan menyebabkan anak menjadi sosok pelaku perundungan atau bullying.

5. Anak tidak memiliki rasa percaya diri
Dampak lainnya dari pola asuh strict parents ialah rasa percaya diri dari sang anak akan meredam bahkan hilang. Hal ini dikarenakan orang tua tidak memberikan kepercayaan dan kesempatan pada anak, untuk mengungkapkan opini dan dilarang mempertanyakan sesuatu.

Bagaimana Cara Menghadapi Pola Asuh Strict Parents?

Mungkin anda adalah salah satu anak yang dididik oleh orang tua dengan gaya asuh orang tua yang ketat, atau mengenal seseorang yang diasuh dengan oleh orang tua yang keras? Bagaimana cara mengatasi dan menghadapi orang tua yang ketat dengan segala peraturannya?

Pertama, harus menyadari berada di bawah pola asuh strict parents.

Sehingga, perlu memberikan waktu serta ruang lebih untuk diri sendiri. Ketika bersama di dalam rumah, mungkin akan merasa kehabisan energi karena tuntutan ini itu, sehingga perlu mengisi energi dengan hal-hal positif dan mampu memperbaiki mental.

Ketahuilah, meskipun strict parents adalah sosok yang keras dan tidak pernah atau jarang menunjukan kasih sayang, akan tetapi orang tua dengan gaya asuh otoriter tetap sayang dan menginginkan yang terbaik untuk anaknya.

Sehingga, cobalah untuk menjelaskan dan memahami apa keinginan orang tua, dan cobalah untuk hindari segala perdebatan yang membuat energi positif kamu terkuras habis.

Kita bisa me-charge energi dengan melakukan hobi yang digemari. Seperti membaca buku terkait kesehatan mental atau buku-buku parenting.

Itulah ulasan mengenai strict parents yang penting untuk kita pahami.

Sumber: Warta Kota
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved