Local Experience
Tak Mudah Memberi Makan Harimau, Simak Cara yang Dilakukan Petugas di Ragunan agar Tetap Sehat
Harimau adalah binatang buas, karena itu tak mudah saat memberi makan. Ada beberapa trik yang harus dipelajari.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Valentino Verry
Perawat satwa, Ibnu mengatakan pembersihan kandang, pengecekan kesehatan dilakukan setiap pagi hari dan pemberian pakan waktunya disesuaikan.
Baca juga: Prasetyo Edi Marsudi Berkeras, Perubahan 22 Nama Jalan Batal, Pemprov DKI tak Libatkan DPRD
"Jadi, ketika datang perawat satwa itu pertama monitoring dulu, mengecek kondisi satwanya sehat atau tidak, pakannya habis atau tidak kondisi urinnya bagaimana," jelas dia.
Usai kandang dibersihkan dan satwa sudah dipastikan sehat. Selanjutnya, diberikan pakan.
"Usai sanitasi kandang, kita siapkan pakan berupa daging ayam dan daging sapi nanti kita menunggu tim yang akan mengirim atau distribusi dari gudang ke masing-masing kandang. Setelah itu, kami siapkan pakan dan biasanya pemberian pakan harimau benggala itu dalam satu hari itu hanya sekali saja pada sore hari menjelang tutup," jelas dia.
Pemberian makan untuk harimau juga disesuaikan, apabila bobot hewan buas tersebut melebihi aturan yang ada. Maka, pakan tersebut bisa dikurangi ataupun sebaliknya.
Ibnu juga menjelaskan jika harimau terganggu kesehatannya dan mengganggu nafsu makannya. Tim kesehatan akan langsung memberikan suplemen.
"Kalau moodnya lagi kurang bagus, kita ada penambahan suplemen, dari tim dokter juga dilihat rutin pemberian suplemen vitamin," imbuhnya.
Tak hanya harimau saja, ribuan satwa di Ragunan akan selalu diperiksa kesehatannya minimal seminggu tiga sampai empat kali.
"Kami punya tim dokter yang selalu kontrol, ada jadwalnya karena luas ada banyak ribuan satwa jadi mungkin ada giliran seminggu tiga kali atau empat kali. Tim dokter juga melihat kondisi cek dan kontrol dengan para perawat satwa, nanti ada pemberian rutin vitamin, mineral, suplemen atau obat cacing biasanya juga ada vitamin C E secara nutrisi juga sudah terpenuhi," paparnya.
Sementara itu, Staf Pelayanan Informasi dan Kehumasan TMR, Wahyudi Bambang mengatakan setiap hari berkoordinasi dengan perawat satwa yang ada di masing-masing kandang agar pakan dan kesehatan selalu terpenuhi.
"Seluruh kandang memang setiap hari harus selalu dibersihkan, karena ini memang bagian dari salah satu menajemen kandang sanitasi kandang. Dengan setiap hari dilakukan, kami meminimalisirkan kuman-kuman. Kotor-kotoran juga kan bisa menimbulkan penyakit bisa membahayakan satwa itu sudah wajib dan mutlak," jelas dia.
Ia juga mengatakan untuk pemberian makan hewan jenis herbivora cenderung dilakukan pagi hari. Sedangkan, karnivora sore hari.
Setiap hari Senin, TMR tak beroperasi hal itu dilakukan agar para satwa-satwa bisa rileks, perbaikan fasilitas, pembersihan lahan yang hampir memiliki luas 147 hektar.
Saat ini, usai diperbolehkan beroperasi lagi pengunjung TMR juga mengalami peningkatan. Khususnya pada pekan lalu, mencapai 63.000 pengunjung dalam sehari.
Wahyudi juga mengimbau agar masyarakat yang ingin berwisata ke TMR harus tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).