Berita Nasional

Kemenkominfo Ajak Pelajar Manfaatkan Ruang Digital, Philip Gobang: Bekal Bagi Kehidupan Masyarakat

Stafsus Menkominfo Bidang Komunikasi Politik, Philip Gobang mengajak pelajar agar memanfaatkan serta menjaga ruang digital Indonesia.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Ajakan pemanfaatan ruang digital kepada pelajar di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) disampaikan Stafsus Menkominfo Bidang Komunikasi Politik, Philip Gobang, dalam kegiatan Pengenalan Fiber Optic Palapa Ring Timur di Ruteng, NTT, pada Jumat (01/07/2022). 

Sebab, memiliki keunggulan dalam kapasitas dan potensi otak atau kecerdasannya dibandingkan dengan makhluk lain.

"Salah satu filsuf Prancis menegaskan status manusia sebagai homo sapiens dengan kalimat Cogitu Ergo Sum, aku berpikir maka aku ada."

"Selanjutnya, kemampuan berpikir lalu menjadi panglima dalam melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi hingga saat ini."

"Diktum dari Rene Descartes yang hidup pada abad 17 yang lalu itu menjadi tonggak awal modernisasi eropa dan kemudian mempengaruhi seluruh dunia hingga pada kita di Ruteng pada hari ini" jelasnya.

Lanjut Philip Gobang, diktum latin itu hingga di abad 21 ini juga berkembang sering laju teknologi digital.

Apabila status homo sapiens atau manusia bijak juga jadi perhatian Fransisco Budi Hardiman, seorang Guru Besar Ilmu Filsafat dari Universitas Pelita Harapan Jakarta.

"Fransisko menyitir diktum ‘aku berpikir maka aku ada’ dalam bukunya berjudul ‘Aku Klik Maka Aku Ada’.

"Beliau memang tak membongkar secara kritis diktum itu, tetapi mendeskripsikan dan menganalisis fenomenologi dan kondisi aktual yang saat ini kita saksikan maupun kita alami,” ujarnya.

Dia menambahkan, keberadaan manusia di era teknologi digital ini sebagaimana yang dalam karya Fransisco Budi Hardiman ditentukan oleh aktivitas di dunia maya.

Misalnya dengan aktif menggunakan gadget.

"Bahkan melakukan klik pada tombol HP-nya dia mengatakan siapa aku sebenarnya dengan aktivitas upload, chating, sharing, posting dan sebagainya."

"Adik-adik semua, ini tentu melakukannya melalui komunikasi digital manusia ingin diakui,di-like, dikomen dan itu menunjukkan manusia kini berpindah dari dunia nyata ke dunia maya,” tuturnya.

Ia menegaskan, dunia nyata dan dunia maya semakin tipis batasnya.

Di mana ponsel pintar atau gadget telah menjadi eksistensi kapasitas pikiran manusia dan semua data tersimpan dalamnya, sehingga genggaman tangan menggantikan pikiran manusia.

"Bahkan pikiran manusia itu sekarang mengerucut pada ujung sana (pengguna gadget). Itulah sebabnya manusia pada jaman kini mendapat julukan homo digitalis."

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved