Holywings Jakarta
Pria Bercucu Satu Ini Bingung Cari Kerja Setelah Holywings Ditutup Anies
S pria bercucu satu itu bingung mencari penghasilan setelah tempat kerjanya di Holywings ditutup Pemprov DKI.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Budi Sam Law Malau
Menurutnya pegawai Holywings mayoritas beragama Islam.
Kini semuanya kata dia terancam kehilangan pekerjaan.
Baca juga: 3.000 Orang Jadi Pengangguran Akibat Penutupan Holywings, Gembong Salahkan Pemprov DKI
"Anak saya dua, cucu saya satu perlu susu juga kan, jadi kalau sudah begini saya bingung," jelasnya.
S berharap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperbolehkan Holywings beroperasi kembali.
S kini bingung ingin mencari pekerjaan lain karena selama dua tahun ini ia mendapatkan pekerjaan dengan upah memadai di Holywings, sekalipun sebagai karyawan kontrak.
Ia bekerja normal dari pagi sampai sore hari untuk mengecek instalansi listrik di tempat bar dan kafe tersebut.
Baca juga: Holywings Vandetta Gatsu Ditutup, Sempat Ditolak Penjaga untuk Tandatangan Berita Acara
Tapi setelah ditutup, ia hanya bisa gigit jari dan menanti kabar baik dari manajemen pusat Holywings.
"Semoga pak Anies membuka hati, ibaratnya kita kan anak-anak mereka lah, kita juga di bawah wewenang pak Anies dan orang-orang DKI," kata S.
Pria bercucu satu ini menambahkan, ada sekira 3.000 pegawai yang bakal kehilangan pekerjaaan paska penutipan Holywings.
Seharusnya Pemprov DKI berterimakasih kepada tempatnya bekerja karena sudah menampung 3.000 orang untuk menjadi karyawan dan memiliki penghasilan tetap setiap bulannya.
Menurutnya jika Holywings ditutup, maka angka pengangguran di DKI Jakarta akan bertambah dan pemerintah pastinya tak punya solusi.
"Semoga pak Anies melihat 3.000 karyawan itu harus dikemanakan," ungkapnya.
Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta mendatangi Holywings Tanjung Duren di Tanjung Duren Raya, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Selasa (28/6/2022).
Baca juga: Holywings Senayan Park Resmi Ditutup Dipimpin Kasatpol PP Jakarta Pusat
Mereka datang untuk menyegel tempat hiburan malam (THM) tersebut setelah mendapat rekomendasi dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI.
Dari pantauan lokasi, Satpol PP DKI tiba sekira pukul 10.00 WIB dan langsung menuju ke pintu masuk.