Berita Jakarta
Hujan Mulai Turun, Massa Aksi di Depan Kedubes India Tetap Bertahan demi Usir Sang Dubes
Pantauan Wartakotalive.com, rintik hujan mulai turun sejak 14.30 WIB, tetapi para peserta aksi tidak beranjak dari lokasi.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, SETIABUDI - Rintik hujan turun di lokasi aksi yang dilakukan oleh massa gabungan dari Front Persaudaraan Islam (FPI), GNPF Ulama, dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 di depan Kedutaan Besar India, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Jumat (17/6/2022).
Pantauan Wartakotalive.com, rintik hujan mulai turun sejak 14.30 WIB, tetapi para peserta aksi tidak beranjak dari lokasi.
Sebagian segera menggunakan payung dan mantel yang telah mereka bawa.
Namun, banyak pula yang tak bergeming meski pakaiannya sedikit basah.
Orator tetap melanjutkan orasi sembari menyemangati peserta aksi.
Baca juga: Unjuk Rasa di Depan Kedubes India, Arus Lalu Lintas di Jalan Rasuna Said Arah Mampang Tersendat
Mereka semakin bersemangat dan melanjutkan aksi di bawah rintik hujan.
"Hujan mulai mengguyur, lanjut atau tidak?" ujar seorang orator yang berada di atas mobil komando.
"Lanjuuutt," jawab peserta aksi disusul teriakan takbir.
Hingga pukul 14.55 WIB, hujan masih turun rintik-rintik.
Baca juga: Massa Aksi Bela Nabi Mulai Berdatangan Mengepung Kantor Kedubes India, Serukan Usir Dubes
Baca juga: Muhammad SAW Dihina, Massa FPI hingga PA 212 Gelar Aksi Bela Nabi Kepung Kedubes India
Dijaga ratusan polisi
Tampak petugas kepolisian telah bersiaga di sekitar kawasan Kedutaan Besar (Kedubes) India.
Ratusan personel gabungan disiagakan di depan Kedutaan Besar India, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Jumat (17/6/2022) siang.
Hal itu sehubungan dengan adanya aksi oleh elemen massa dari Front Persaudaraan Islam (FPI), GNPF Ulama, dan Persaudaraan Alumni (PA) 212.
"600 personel gabungan dari Polsek, Polres sama Polda disiapkan. Ada barakuda 1, rantis ada," ujar Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Agung Permana pada Jumat.
Mantan Kapolsek Cilandak itu mengatakan, aksi tersebut sudah mengantongi izin dari Polda Metro Jaya.
Agung turut menjelaskan terkait arus lalu lintas di sekitar kawasan Kedutaan Besar India.
Baca juga: Warung Nasi Uduk Aceh di Pluit Jual Rendang dan Dendeng Babi, Pemilik: Tak Ada Maksud Lecehkan Aceh
"Jalur cepat bisa digunakan nanti. Paling ditutup cuma jalur lambat yang dari Epicentrum ke Hotel Luwangsa," katanya.
"(Itu) ditutup karena mengingat massa nanti di jalan raya di jalur lambat yang dipakai mereka," sambung dia.
Lebih lanjut, ia mengimbau massa agar tertib dalam mengikuti aksi yang dilakukan di depan Kedutaan Besar India.
"Jangan anarkis, jalankan sesuai prosedur, kalau dibatasi terakhir sampai pukul 18.00 WIB, ya berarti pukul 15.00 WIB sudah bubar," ujarnya.
Sebelumnya, elemen massa dari Front Persaudaraan Islam (FPI), GNPF Ulama, dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 berencana menggelar unjuk rasa di Kedutaan Besar India, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Jumat (17/6/2022) siang.
Sebelumnya, sebuah poster beredar di aplikasi percakapan instan bertuliskan "Panggilan Jihad Kembali Datang !!! Aksi Bela Nabi".
Baca juga: PP SI dan Ormas Islam Datangi Kedubes, Tuntut India Minta Maaf ke Umat Islam Dunia
Aksi ini diduga merupakan bentuk protes atas penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW di India.
Dalam poster tersebut, rencana unjuk rasa akan digelar pada Jumat, 17-06-2022 Ba'da Salat Jumat atau pukul 13.00 WIB.
Tulisan lainnya yakni "Ayo!! Kita Kepung Kedubes India" dan "Ganyang India, Usir Dubes India".
Sekretaris Bantuan Hukum DPP Front Persaudaraan Islam, Aziz Yanuar membenarkan adanya aksi itu.
Ia mengatakan, seluruh umat islam akan turun untuk unjuk rasa di Kedubes India pada Jumat siang
"Seluruh umat Islam dan lapisan masyarakat yang anti Islamophobia dan anti fasis dan rasis macam India," ujarnya, saat dikonfirmasi.
Massa tersebut membawa sejumlah tuntutan dalam aksi unjuk rasa itu.
Antara lain meminta agar Kedutaan Besar India diusir dari Indonesia.
"Usir dubes India. Mau ketemu perwakilan dari Kedutaan India," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, juru Bicara Partai Bharatya Janata Party (BJP) Nupur Sharma dikabarkan melakukan penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW dalam acara debat di televisi nasional India.
Karenanya sejumlah negara seperti Kuwait, Qatar, Pakistan, hingga Arab Saudi mengecam tindakan politisi India tersebut.
Kecaman dari Arab Saudi
Sementara itu, Arab Saudi juga turut mengecam pernyataan pejabat India yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW.
Sekretariat Jenderal Dewan Cendekiawan Senior Arab Saudi mengecam pernyataan juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India, yang mengatakan bahwa pernyataan itu menyinggung Nabi Muhammad SAW.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin, badan keagamaan tertinggi Arab Saudi mendesak umat Islam untuk memperkenalkan Nabi Muhammad (SAW) sebagai utusan Tuhan.
Nabi Muhammad diutus sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia.
Demikian berita terkini Wartakotalive.com bersumber dari Saudi Gazette pagi ini.
Baca juga: Bertemu Perwakilan MWL di Madinah, Puan Singgung Pembangunan Museum Nabi Muhammad di Indonesia
Dewan tersebut menggambarkan Nabi sebagai orang dengan karakter yang luar biasa dan menegaskan kembali bahwa tidak ada yang bisa mencemarkan nama baik dia dengan komentar penghujatan.
Ini mengutip beberapa ayat dari Al-Qur'an yang menyoroti status mulia Nabi (SAW) dan firman Tuhan tentang mempertahankan posisi mulia ini.
Ayat-ayat ini adalah tanggapan yang paling fasih kepada mereka yang mencoba untuk menghina kehormatan dan martabat Nabi, dan tentang siapa Allah menggambarkan dengan mengatakan: "Dan Anda adalah karakter yang besar," katanya.
Dewan mengutip ayat-ayat berikut dari Al-Qur'an sambil menekankan kembali bahwa Allah SWT telah mempertahankan posisi Muhammad (SAW).
"Sesungguhnya, Kami cukup bagi Anda terhadap pencemooh." “Tetapi Allah akan menghindarkanmu dari kejahatan mereka. Karena Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
"Dan mengangkat kemasyhuranmu untukmu." “Hanya orang yang membencimu yang benar-benar terputus dari kebaikan apa pun.”
Mengacu pada perawakan Nabi sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia, dewan menyerukan umat Islam untuk memperkenalkan Nabi, serta pesan agungnya dan biografinya yang harum yang penuh dengan sifat-sifat luhur kebaikan, kebenaran, dan rahmat bagi semua orang.
Dalam hal ini, ia mengutip ayat-ayat dari Al-Qur'an. “Kami mengutus kamu (Wahai Nabi) hanya sebagai rahmat bagi seluruh dunia.”
“Hanya mereka yang percaya padanya, menghormati dan mendukungnya, dan mengikuti cahaya yang diturunkan kepadanya yang akan berhasil.” “Dan kamu benar-benar (seorang pria) dengan karakter yang luar biasa.”
Sementara itu, di Kuwait, sejumlah toko tidak lagi menjual produk-produk berasal dari India.
Barang-barang dari India yang sebelumnya dipajang, kini ditutup plastik atau diturunkan.