Berita Nasional
Jokowi Jengkel Pengadaan Pipa di BUMN Saja Harus Impor, Padahal di Dalam Negeri Ada
Jokowi saat itu sempat berpikir apakah memang sesulit itu membuat pipa sehingga Indonesia harus mendatangkannya dari luar negeri.
Artinya, lanjut Presiden, Indonesia bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanpa mencari investor asalkan konsisten membeli barang yang diproduksi dalam negeri.
“Oleh pabrik-pabrik kita, industri-industri kita, UMKM-UMKM kita. Kok nggak kita lakukan? bodoh sekali kita kalau nggak melakukan ini,” ucapnya.
“Malah beli barang-barang impor, mau kita teruskan? Ndak! Ndak bisa! Kalau kita beli barang impor, kita memberi pekerjaan kepada negara lain, duit kita berarti keluar, pekerjaan ada di sana bukan di sini. Coba kita belokan semuanya ke sini,” ujarnya.
Presiden Jokowi mengatakan, jika yang dibeli barang dalam negeri itu berarti ada investasi dan membuka lapangan pekerjaan.
“Bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan, kalau ini tidak dilakukan bodoh sekali kita ini. Jangan tepuk tangan, kita belum melakukan,” ucapnya.
“Kalau nanti melakukan dan itu Rp400 triliun lebih nanti betul-betul semuanya mengerjakan, silahkan kita semuanya tepuk tangan. Kita hanya minta 40 % dulu udah, targetnya nggak banyak-banyak sampai nanti Mei,” ujar dia.
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi mengkritisi pembelian impor yang dilakukan oleh sejumlah kementerian dan lembaga.
Antara lain, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, hingga TNI-Polri.
Pembelian impor diketahui presiden seperti halnya CCTV, seragam, sepatu tentara dan polisi.
Kemudian alat kesehatan seperti halnya tempat tidur hingga alat pertanian yang padahal bukan hightech.
Artikel ini tayang di Kompas.tv