Pilpres 2024
Survei Poltracking: Jika Duel Lawan Ganjar Atau Anies di Pilpres 2024, Prabowo Unggul
Hal itu sebagaimana hasil survei terbaru Poltracking Indonesia yang dirilis pada Kamis (9/6/2022).
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto unggul atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, dalam simulasi dua nama calon presiden.
Hal itu sebagaimana hasil survei terbaru Poltracking Indonesia yang dirilis pada Kamis (9/6/2022).
Dalam survei bertajuk 'Proyeksi Kandidat Kuat Kandidasi Pilpres 2024,' Jika Prabowo head to head dengan Ganjar di Pilpres 2024, Ketua Umum Partai Gerindra itu memperoleh suara 33,4 persen.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 8 Juni 2022: 4 Pasien Wafat, 258 Orang Sembuh, 520 Positif
Sedangkan Sang Gubernur Jawa Tengah meraih 32,5 persen suara.
"Dalam simulasi dua nama calon presiden Indonesia, Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas 33,4 persen."
"Sedangkan Ganjar Pranowo angka elektabilitasnya 32,5 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat menyampaikan hasil surveinya, Kamis (9/5/6/2022).
Baca juga: KPU Jadwalkan Pemungutan Suara Pilpres Putaran Dua pada 26 Juni 2024
Jika Prabowo Subianto melawan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pilpres mendatang, maka mantan Pangkostrad itu mendapatkan suara 36,0 persen.
Sedangkan Anies hanya merengkuh 20,8 persen suara.
Lantas, jika Ganjar Pranowo head to head dengan Anies Baswedan, Ganjar unggul dengan perolehan 33,8 persen suara, dan Anies mendapatkan 25, 2 persen suara.
Ganjar Unggul pada Simulasi 10 dan Tiga Nama
Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi paling atas, berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia bertajuk 'Proyeksi Kandidat Kuat Kandidasi Pilpres 2024.'
Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda membeberkan, pada simulasi 10 nama calon presiden, elektabilitas Ganjar 26,9 persen, mengungguli Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, hingga Puan Maharani.
"Dalam simulasi surat suara 10 nama calon presiden Indonesia, Ganjar Pranowo memperoleh angka elektabilitas 26,9 persen," ungkap Yuda saat menyampaikan hasil surveinya, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Baca juga: Jokowi: Megawati Seperti Ibu Sendiri, Saya Sangat Menghormati Beliau, Kadang Ada Perbedaan Wajar
Posisi kedua simulasi 10 nama ini ditempati oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan perolehan 22,5 persen, disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 16,8 persen, serta Agus Harimurti Yudhoyono 3,6 persen.
Tiga nama terbawah adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (2,0 persen), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (1,8 persen), dan Ketua DPR Puan Maharani (1,2 persen).
Tak hanya melalui simulasi 10 nama, dalam hasil simulasi tiga nama calon presiden, Ganjar Pranowo kembali unggul dengan elektabilitas tertinggi.
Baca juga: BNPT: Masyarakat Skeptis pada Pemerintah dan Pemahaman Agama Dangkal Jadi Target Khilafatul Muslimin
Ganjar memperoleh suara 30,6 persen mengungguli Prabowo Subianto serta Anies Baswedan.
"Dalam simulasi tiga nama calon presiden Indonesia, Ganjar Pranowo memperoleh angka elektabilitas 30,6 persen, ungguli Prabowo dan Anies," jelas Yuda.
Posisi kedua ditempati kembali oleh Prabowo Subianto dengan perolehan 26,8 persen, dan Anies Baswedan 19,8 persen.
Baca juga: Polisi Selidiki Insiden Kemunculan Bendera HTI di Acara Deklarasi Dukung Anies Baswedan Jadi Capres
Dengan adanya hasil dua simulasi tersebut, Yuda menyatakan, tiga nama tersebut merupakan kandidat capres terkuat untuk saat ini.
Namun, kata dia, kondisi tersebut bisa saja berubah, mengingat pertarungan Pilpres 2024 masih terbilang lama.
"Hasil ini menunjukkan tiga figur inilah kandidat terkuat capres 2024, dengan angka elektabilitas yang kompetitif, tapi ini masih dinamis, karena pemilu masih sekitar 20 bulanan," papar Yuda.
Baca juga: Siap Koalisi dengan PKB, PKS Ikhlas Usung Cak Imin Jadi Capres Jika Layak
Survei Poltracking ini digelar pada 16-22 Mei 2022, dengan jumlah sampel 1.220 responden.
Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Data para responden telah diverifikasi secara maksimal, menggunakan perangkat teknologi komunikasi, untuk menjamin kredibilitas hasil survei. (Rizki Sandi Saputra)