Penyakit Mulut dan Kuku
Jelang Idul Adha 2022, Pemkot Tangerang Minta Peternak Tak Ambil Hewan Ternak dari Jawa Timur & Aceh
Sebanyak 13 hewan ternak jenis sapi di Kota Tangerang dipastikan terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Abduh Surahman mengatakan bahwa ditemukan 13 hewan ternak jenis sapi di Kota Tangerang yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Abduh mengatakan bahwa belasan sapi tersebut terkonfirmasi PMK pada pertengahan bulan Mei 2022.
Hal itu diketahui setelah pihaknya mendapat laporan hasil pemeriksaan Balai Besar Veteriner Subang, Jawa Barat.
"Ada laporan 13 sapi yang ciri-cirinya mirip PMK. Selanjutnya, kami ambil sampelnya dan dikirimkan ke Subang. Lalu, dua hari kemudian dipastikan 13 sapi itu positif terjangkit PMK," kata Abduh kepada awak media, Kamis (9/6/2022).
"Kasus ini terkonfirmasi pada pertengahan bulan Mei 2022 lalu, dan cuma 1 peternak saja yang hewan ternaknya terjangkit PMK, yaitu yang ada di Cipondoh, Kota Tangerang," ujar Abduh.
Baca juga: Gerakan Jogo Ternak Cegah Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku di Jawa Tengah
Baca juga: Bikin Ngeri, Lima Ekor Sapi di Kabupaten Tangerang Ditemukan Mengidap Penyakit Mulut dan Kuku
Baca juga: Cegah Penyakit Mulut dan Kuku, Pengendalian Mutu Hewan Kurban Diperketat
Abduh menjelaskan, kasus PMK tersebut bermula setelah pihaknya melakukan sosialisasi kepada para peternak di Kota Tangerang terkait penyebaran wabah PMK.
Beberapa hari kemudian, DKP Kota Tangerang mendapat laporan dari peternak sapi yang menduga hewan ternaknya terpapar PMK.
Setelah mensurvey lokasi peternakan, DKP Kota Tangerang kemudian mengambil sampel dan mengirim ke Balai Besar Veteriner Subang.
BERITA VIDEO: Terjadi Lagi Seorang Perempuan Ditarik Orang Utan
"Jadi begitu kami mendapatkan warning dari Kementerian Pertanian, bahwa Jawa Timur dan Aceh terjangkit PMK, maka segera kami sosialisasi kepada masyarakat dengan mengundang para peternak yang ada di Kota Tangerang," tutur Abduh.
"Tiga hari setelah kami undang, ada laporan masuk dari salah satu peternak bahwa sapi nya memiliki ciri yang sama, kita survey, maka diketahuilah kasus itu," jelas Abduh.
Menanggapi hal tersebut, lanjut Abduh, pihaknya pun mengisolasi peternakan yang hewan ternaknya terjangkit PMK.
Menurutnya, peternak tersebut dilarang untuk bergabung dengan peternak lainnya selama masa isolasi.
"Peternakannya tidak ditutup, kita isolasi aja, jadi peternak lain tidak boleh dagang disitu dan sapi dari situ tidak boleh keluar sepanjang belum dipastikan sembuh," jelas Abduh.
"Yang kita isolasi itu hewan ternaknya, kalau peternaknya hanya disarankan untuk selalu steril kalau mau kemana- harus wajib steril dari mulai pakaian dan segala macam," papar Abduh.