Alun Alun Karawang
Pemkab Karawang Terpaksa Gusur Pohon Baobab Berharga Ratusan Juta Rupiah, Dampak Renovasi Alun-alun
Pemkab Karawang akan merenovasi alun-alun, akibatnya Pohon Baobab yang sangat mahal digusur sementara.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Sebanyak 12 pohon baobab seharga ratusan juta rupiah di Alun Alun Karawang dibongkar dan dipindahkan.
Hal itu lantaran Alun Alun Karawang bakal dibangun melalui dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dibongkarnya pohon baobab itu menimbulkan pertanyaan masyarakat, pasalnya pohon itu tergolong langka dan mahal.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Al Muktabar Perhatikan Gizi Buruk dan Stunting di Banten
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang Wawan Setiawan mengatakan, pohon tersebut dibongkar dan dipindahkan karena akan dibangun Alun-alun.
Pembongkaran dan pemindahan pohon itu juga telah disampaikan oleh pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Agung Karawang.
"Memang pohon itu milik Masjid Agung, dicek memang ada surat permohonan dari DKM ke bagian aset (Pemkab) Karawang," kata Wawan di Kantor DLH Karawang, Kamis (2/6/2022).
Baca juga: Kuasa Hukum Persoalkan Mery Anastasia Ditempatkan di Bangsal ODGJ saat Hamil Muda oleh Polisi
Wawan mengaku tidak mengetahui pohon baobab tersebut dipindahkan ke mana. Akan tetapi dia mengusulkan agar pohon-pohon itu dipindahkan ke Komplek Pemda 2 Karawang.
"Pemindahan rencananya setelah lelang tender pembangunan Alun Alun Karawang selesai. Kami sudah bicarakan, termasuk soal operasional pemindahan. Memang kami belum pernah memindah pohon sebesar itu," kata dia.
Sementara itu, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Agung Karawang Acep Jamhuri membenarkan perihal permohonan pembongkaran dan pemindahan pohon-pohon tersebut.
"Jadi itu kan pohon langka dan mahal ya, karena ada pembangunan alun-alun kami engga mau itu ditebang. Makanya mohon untuk pembongkaran dan pemindahan," beber dia.
Acep menyebut, surat permohonan ke Dinas Lingkungan Hidup itu bersifat pemberitahuan. Sebab, biaya membongkar pohon baobab memakan biaya diatas Rp 100 juta. Karena harus menggunakan alat khusus.
Perihal pohon itu selain ada beberapa dipindahkan ke lokasi lain. Ada juga diberikan kepada pihak yang mau.
Akan tetapi mereka yang mau itu wajib mengganti dengan sejumlah uang untuk dikontribusikan bagi pembangunan masjid. Misalnya tempat wudhu.
"Ada beberapa yang mau tapi kami minta berkontribusi ke masjid, ada Rp 100 juta. Jika pemda perlu pohon, misalnya untuk Pemda 2 (Karawang) dia juga bersedia memberi," ungkapnya.
