PMK

Sudin Perhubungan Turun Tangan, Dirikan Posko Pengecekan Hewan Ternak untuk Cegah Masuknya Wabah PMK

Sudin Perhubungan Jakarta Timur waswas masuknya wabah PMK, maka dibentuk posko pengawasan hewan ternak. Ini sungguh bagus.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Valentino Verry
Wartakotalive/Hironimus Rama
Pasar Hewan Jonggol dilockdown karena ada sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK). Hewan ternak dari pasar itu banyak yang masuk ke Jakarta. 

"Dampak kerugian PMK ini diketahui dalam satu tahun dapat mencapai 1,5 - 2,5 miliar dolar, seperti peternak banyak yang cepat-cepat menjual hewan ternaknya dengan harga berapapun untuk menghindari terjangkitnya wabah PMK," lanjut Pria Sembada.

Oleh sebab itu, langkah-langkah antisipasi telah dilakukan sebuah lembaga sebagai upaya pencegahan wabah PMK.

Seperti dilakukan oleh Dompet Dhuafa, yang hingga hari ini tetap mengusung Tebar Hewan Kurban.

Adapun program itu direncanakan dapat terdistribusi hingga ke pelosok negeri di 34 provinsi.

Baca juga: Deddy Corbuzier Nikah, Gus Miftah: Jaman Sekarang Cari Pria Shalih Susah

Dompet Dhuafa menargetkan terdistribusi 39.000 ekor kurban yang nantinya akan disalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan daging kurban.

Kriterianya, yakni daerah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan), daerah yang mengalami defisit daging kurban, daerah pasca bencana.

Dompet Dhuafa akan menyalurkannya dalam bentuk hewan kurban hidup yang nanti disembelih dan didistribusikan berupa daging segar kepada masyarakat.

Ketua Program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi mengatakan, pihaknya melakukan proses quality control (QC) yang ketat.

Hal itu untuk memastikan seluruh hewan kurbannya dalam kondisi sehat dan terbebas dari penyakit menular.

Baca juga: Gurun Arisastra Redam Keresahan Masyarakat, Laporkan Hana Hanifah yang Diduga Promosi Judi Online

Selain itu, Dompet Dhuafa juga telah melakukan mitigasi bersama mitra pelaksana kurban di lapangan.

"Untuk menjamin kesehatan dan kelayakan hewan kurban, kami berkordinasi dengan banyak pihak tentunya.

Selain kita memiliki DD Farm di beberapa titik yang tersebar pada 12 Provinsi juga kita bekerjasama dengan dinas kesehatan hewan, petugas keamanan setempat, dan dokter-dokter hewan setempat," katanya.

"Hal tersebut adalah upaya mitigasi agar hewan-hewan kurban yang disediakan Dompet Dhuafa layak dan sehat untuk dijadikan hewan kurban pada hari raya kurban nanti. Pun quality control yang dilakukan secara bertahap, mulai dari pembiakan dengan QC oleh pendamping baik secara fisik, aktivitas, dan medis," sambungnya.

Dian menuturkan, QC dipantau setiap saat oleh mitra pendamping yang juga disebut sebagai anak kandang.

Tugasnya adalah menjaga dan memantau kesehatan, pakan, kandang, hingga kebersihan.

Penyemprotan antiseptik yang dilakukan di Balai Ternak Baznas demi mencegah penularan penyakit pada hewan ternak.
Penyemprotan antiseptik yang dilakukan di Balai Ternak Baznas demi mencegah penularan penyakit pada hewan ternak. (dok. Baznas)
Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved