Berita Nasional
Prof (HC) Megawati Soekarnoputri Akan Jadi Penguji,Hasto Deg-degan Hadapi Sidang Promosi Doktoralnya
Adapun sidang promosi doktoral Hasto akan dilakukan pada Senin (6/6/2022) besok, di Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor.
Gelar profesor kehormatan kali pertama Mega dapatkan dari Universitas Pertahanan (Unhan) pada Juni 2021 lalu.
Melalui sidang senat terbuka kala itu, Megawati dikukuhkan sebagai profesor Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Unhan.
Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian mengatakan, gelar kehormatan itu diberikan karena pihaknya menilai Megawati berhasil mengatasi krisis multidimensi saat menjabat sebagai presiden. Mega dianggap sukses menuntaskan konflik sosial di era pemerintahannya.
"Unhan RI mencatat keberhasilan Megawati saat di pemerintahan dalam menuntaskan konflik sosial seperti penyelesaian konflik Ambon, penyelesaian konflik Poso, pemulihan pariwisata pasca-bom Bali, dan penanganan permasalahan TKI di Malaysia," kata Octavian dalam keterangan tertulis, Selasa (8/6/2021)
Selain itu, gelar kehormatan juga diberikan lantaran Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut merupakan presiden perempuan pertama di Indonesia.
Kemudian, di era kepemimpinan Megawati, untuk pertama kalinya pemilihan umum (pemilu) legislatif dan presiden digelar secara langsung.
Tak hanya sekali dua kali Megawati meraih gelar kehormatan akademik. Hingga kini, total ada 2 gelar profesor kehormatan dan 9 gelar doktor honoris causa yang disandang Ketua Dewan Pengarah Badan Riset Nasional (BRIN) itu.
Gelar tersebut diraih Megawati dari berbagai universitas, baik dalam maupun luar negeri. Berikut daftar 2 gelar profesor kehormatan dan 9 gelar doktor honoris causa yang dianugerahkan kepada Megawati:
Doktor Honoris Causa bidang hukum dari Universitas Waseda Tokyo, Jepang (2001);
Doktor Honoris Causa bidang politik dari Moscow State Institute of International Relations (MGIMO), Rusia (2003);
Doktor Honoris Causa bidang politik dari Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korea Selatan (2015);
Doktor Honoris Causa bidang politik dan pemerintahan dari Universitas Padjajaran, Bandung (2016);
Doktor Honoris Causa bidang pendidikan dari Universitas Negeri Padang (2017);
Doktor Honoris Causa bidang ekonomi dari Mokpo National University, Korea Selatan (2017);
Doktor Honoris Causa bidang politik dan pemerintahan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN (2018);
