Berita Nasional

Prof (HC) Megawati Soekarnoputri Akan Jadi Penguji,Hasto Deg-degan Hadapi Sidang Promosi Doktoralnya

Adapun sidang promosi doktoral Hasto akan dilakukan pada Senin (6/6/2022) besok, di Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor.

Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
SEKJEN PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto 

Menurut Hasto, dengan geopolitik Bung Karno, semestinya Indonesia mampu mengambil peran dan jadi yang terdepan dalam misi perdamaian dunia tersebut.

"Persoalan Rusia-Ukraina, harusnya kita terdepan, persoalan di Timur Tengah harusnya kita yang terdepan lewat diplomasi luar negeri, diplomasi pertahanan," terang Hasto.

Selain itu, ia juga mengaitkan dengan dilibatkannya Megawati Soekarnoputri menjadi duta perdamaian di Semenanjung Korea.

"Ini merupakan tugas kita sebagai bangsa dan kita ini sebagai bangsa terlahir sebagai bangsa pemimpin," terang Hasto.

"Bukankah Pancasila adalah suatu ideologi geopolitik bagi suatu tatanan dunia baru yang berkeadilan, tata dunia baru yang tidak ada penjajahan," pungkasnya.

Baca juga: Trimedya Panjaitan: Ganjar Tidak Menghargai Megawati, Sudah Kemlinthi Dia

Megawati dapat gelar profesor baru

Seperti diketahui, gelar kehormatan akademik yang diterima Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri bertambah.

Terbaru, ia menerima gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA) Korea Selatan pada Rabu (11/5/2022).

Gelar itu dianugerahkan atas karya Megawati di bidang politik dan sosial pada disiplin ilmu kebijakan seni dan ekonomi kreatif.

Megawati dianggap berhasil menjamin pendidikan yang lebih baik melalui riset dan inovasi, tidak hanya untuk warga Indonesia, tetapi juga dunia, termasuk Korea Selatan, demikian dikutip dari Kompas.com.

Mega pun menangis haru saat menerima penghargaan tersebut. Ini karena dia menjadi orang Asia pertama yang meraih gelar itu dari SIA.

"Ketika saya membaca surat dari terhormat bapak Nam Sik Lee, Phd, saya sungguh terharu. Terutama bahwa saya bukan hanya orang Indonesia yang pertama yang menerima kehormatan ini, namun juga sebagai orang Asia pertama," ucap Megawati dalam tayangan yang disiarkan YouTube PDI Perjuangan, Rabu.

Apalagi, kata Mega, gelar profesor kehormatan diberikan karena dirinya dinilai berkomitmen tinggi dalam mewujudkan perdamaian dunia.

"Saya dinilai memiliki komitmen yang tinggi terhadap perdamaian dunia, khususnya dalam membangun demokrasi serta komitmen terhadap lingkungan dan kebudayaan," tutur putri Presiden Soekarno itu.

Ini merupakan gelar profesor kehormatan kedua yang diterima Megawati sepanjang hidupnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved