Kuliner

Kalau ke Tanah Abang Harus Coba Bakso Urat Pak Jedot, Bisa Bikin Kepala Benjol Selesai Makan

Bakso dengan nama urat pak jedot ini sudah ada sejak tahun 2005 dan pembelinya adalah warga yang selesai berbelanja di sana.

Wartakotalive/Miftahul Munir
Bakso Urat Pak Jedot di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat ramai didatangi pembeli Sabtu (4/6/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, TANAH ABANG - Pasar Tanah Abang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat dikenal dengan pusat grosir pakaian oleh pedagang di seluruh Indonesia.

Namun siapa sangka, di sana ada bakso yang memiliki nama unik tepatnya di bawa tangga dekat pintu masuk Blok A Pasar Tanah Abang.

Bakso dengan nama urat pak jedot ini sudah ada sejak tahun 2005 dan pembelinya adalah warga yang selesai berbelanja di sana.

Dalam sehari, bakso urat pak jedot ini bisa menghabiskan sekitar 200 sampai 300 mangkok dengan harga per porsinya cukup murah yaitu Rp 15.000.

Bakso itu dinamai urat pak jedot oleh pelanggannya karena kepalanya sering kejedot setiap kali makan di sana.

Baca juga: Melihat Buruh Lapar, Irjen Fadil Imran Traktir Makan Bakso saat Demo di Depan Gedung DPR

Sebab, lokasi tempat makan ini berada di bawah tangga dan orang yang memiliki tinggi 170 cm sampai 180 cm harus menunduk ketika ingin duduk.

Maka para pelanggan yang ke Tanah Abang, belum lengkap rasanya jika tak datang ke bakso urat pak jedot.

Tamin pemilik bakso urat pak jedot mengaku, sudah banyak kepala pelanggannya yang terbentur bagian atas tangga.

"Kalau sampai berdarah tidak pernah, paling benjol aja, rata-rata ibu-ibu yang mengalami," jelasnya Sabtu (4/6/2022).

Tamin menjelaskan, ketika itu ia belum memberi nama baksonya karena ia hanya fokus berjualan saja.

Baca juga: Pembuat Info Hoaks Bakso Tikus di Karawang Akan Dipanggil Polisi Meskipun Sudah Hapus Postingan

Kemudian ada satu pelanggan yang sering kejedot usai makan di sana dan menyarankan agar diberi nama bakso urat pak jedot.

Akhirnya sejak tahun 2006 nama bakso urat pak jedot dipilih oleh Tamin hingga saat ini.

"Awalnya saya jualan sama orang tua saya, terus turun ke saya," ucapnya.

Tamin mengaku, ketika dirinya disuruh meneruskan usaha ayahnya, ia merasa keteteran karena banyaknya pembeli.

Ia pun akhirnya mencari karyawan untuk membantu dirinya berjualan dengan gaji sekitar Rp 3.000.000.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved