Swasembada Beras
Jelang Pensiun Anies Baswedan Catat Rekor, Swasembada Beras untuk Wilayah DKI
Gubernur DKI Anies Baswedan hampir setiap haro menorehkan prestasi besar. Yang membanggakan hal itu dilakukan di saat mau pensiun.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Valentino Verry
Padi yang dipanen ini merupakan langkah kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta melalui perseroan daerah dengan Kelompok Tani (Poktan) Kabupaten Karawang.
“Di sini kami menjalin kerja sama kontrak farming dengan Koperasi Produsen Hurip Tani Mandiri dengan luas garapan sawah mencapai 500 hektar,” kata Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo.
Menurut dia, nantinya Pemprov DKI Jakarta melalui Food Station juga akan terus lebih banyak membantu petani.
Termasuk, mengenalkan teknologi budidaya pertanian tanpa menggunakan pupuk berbahan kimia.

“Kami akan mengoptimalkan penggunaan pupuk extragen dan komsah. Saya berharap dari penggunaan pupuk ini produktivitas pertanian akan meningkat dari lima ton per haktar menjadi tujuh sampai delapan ton per hektar,” ujar Pamrihadi.
Kata dia, melalui penggunaan pupuk organik ini diharapkan kesuburan tanah akan lebih terjaga dan hasil panen bisa meningkat.
Saat ini petani di sana masih menggunakan pupuk berbahan kimia, sehingga tanahnya sudah banyak yang mengering.
Dia meyakini, dengan pola kerjasama ini, Poktan akan mendapatkan kepastian pemasaran hasil panen.
Bahkan Poktan bisa memberikan garansi kepada para petani bahwa hasil panen pasti sudah ada yang membeli.
“Mereka juga bisa terhindar dari tengkulak yang mengandalkan sistem ijon sehingga petani tidak sejahtera,” ucapnya.
Baca juga: LGP Dukung Hasto yang Sebut PDIP Bisa Usung Capres-Cawapres Sendiri Tanpa Koalisi
Sementara itu Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail menyambut baik kolaborasi antara pemerinrah daerah dengan petani di daerah penghasil.
Politisi Fraksi PKS ini menilai, langkah tersebut merupakan upaya menjaga ketahanan pangan di Jakarta.
“Saya menilai sudah sangat tepat upaya yang dilakukan Food Station dengan melakukan penguatan kerja sama di hulu, langsung ke petani di daerah penghasil,” kata Ismail.
Menurutnya, ada tiga poin utama yang menjadi fokus perhatian. Pertama persiapan sebelum masa tanam.
Kedua, proses penanaman untuk menghasilkan yang terbaik dan pascapanen.
Baca juga: Kereta Batubara Alami Masalah di Stasiun KA Pasar Minggu, KRL Menuju Bogor Tersendat Malam Ini