Ditemukan Tahun 1970 dan Kini Jadi Kejadian Luar Biasa, Cacar Monyet Wajib Diwaspadai

Meskipun kemungkinannya masih cukup kecil, penularan antar-manusia, menurut Dicky, juga relatif kecil. T

Tribun Batam
Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, Monkeypox alias cacar monyet menjadi outbreak atau kejadian luar biasa, khususnya di Eropa, perlu diwaspadai. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, Monkeypox alias cacar monyet menjadi outbreak atau kejadian luar biasa, khususnya di Eropa, perlu diwaspadai.

Meskipun kemungkinannya masih cukup kecil, penularan antar-manusia, menurut Dicky, juga relatif kecil. Tapi, kehati-hatian tetap menjadi sangat penting.

"Penyakit ini kan pertama kali dideteksi atau ditemukan tercatat pada tahun 1970."

Baca juga: PAN Sodorkan Zulkifli Hasan Sebagai Capres Atau Cawapres Koalisi Indonesia Bersatu

"Dan saat ini yang terjadi di Eropa adalah outbreak terbesar sejauh ini," ungkapnya pada Tribunnews, Sabtu (21/5/2022).

Pada 13 Mei 2022, WHO menotifikasi dua kasus terkonfirmasi Monkeypox dari Inggris, dengan tambahan status probable.

"Tapi jumlah ini sampai hari ini meningkat terus."

Baca juga: KPK Ajak Siapapun Termasuk ICW Cari Harun Masiku, tapi Pakai Biaya Sendiri

"Tentu ini menjadi hal yang harus kita amati."

"Risk concern bahwa masalahnya sejauh ini, sebelumnya kasus tidak menular dengan mudah," tutur Dicky.

Pada 2018, lanjut Dicky, cuma ada 8 kasus cacar monyet, namun sekarang sudah menyebar di Eropa. Bahkan di Spanyol lebih dari 20 kasus, begitu juga di Portugal.

Baca juga: Anggota KPU 2017-2022 Viryan Aziz Meninggal, Jenazah Bakal Dimakamkan di Pontianak

Menurut Dicky, situasi ini mengirimkan pesan penting yang harus diketahui, yaitu deteksi dini. Dan sekali lagi, kuncinya adalah mengubah hidup bersih dan sehat.

Untuk gejala, Monkeypox hampir serupa dengan penyakit flu. Demam, ada rasa nyeri, tubuh menggigil, termasuk bintil yang membentuk lesi.

Bintil-bintil ini memiliki cairan seperti cacar air yang seringkali bermula di wajah.

Baca juga: Viryan Aziz Meninggal, Ketua KPU: Pekerja Keras Hingga Tuntas

Dicky kembali menegaskan, kasus Monkeypox mesti diwaspadai, walaupun potensinya terhitung masih cukup kecil atau ke arah medium.

"Ini karena berdasarkan pertimbangan rujukan pada data sebelumnya, bukan termasuk kategori mudah menular antar-manusia."

"Berbeda dengan Covid-19 apalagi Omicron yang mudah menular antar-manusia," paparnya.

Tetapi dengan kasus Monkeypox yang tidak seperti Covid-19, hal ini menimbulkan tantangan tersendiri. (Aisyah Nursyamsi)

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved