Pendidikan Tinggi

Wisuda Unkris, Mantan Dirjen Pajak Kemenkeu Raih Rekor MURI Jadi Mahasiswa Hukum Tertua di Dunia

Mantan Dirjen Pajak Kemenkeu Raih rekor MURI jadi mahasiswa hukum tertua di dunia. Penghargaan itu diberikan saat Wisuda Unkris ke-61.

Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
Istimewa
Wisuda Unkris, Mantan Dirjen Pajak Kemenkeu Raih Rekor MURI Jadi Mahasiswa Hukum Tertua di Dunia. 

Kabag Umum LLDIKTI 3 Jakarta, Noviyanto, dalam sambutannya mengatakan UNKRIS harus terus berdiri di depan, menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang mampu berkontribusi untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik dengan menerapkan pendidikan yang transformatif.

Pendidikan yang mampu mengubah dan berjalan ke arah yang lebih baik, menuju masa depan yang berkelanjutan atau sustainable future.

Baca juga: Legislator Minta Pemprov DKI Tak Beri Izin Acara Gala Dinner Miyabi

Diketahui bahwa visi dari Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) adalah terwujudnya Universitas Krisnadwipayana menjadi Perguruan Tinggi Unggulan pada tahun 2025.

Untuk mencapai visi tersebut maka Unkris harus melakukan berbagai Langkah strategis, seperti terus meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menitik beratkan pada pemberdayaan masyarakat.

Kemudian juga meningkatkan mutu kesejahteraan SDM berupa dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, menjamin ketersediaan sumber belajar yang merata di semua Fakultas dan PPs, dan menciptakan tata Kelola Universitas yang baik.

UNKRIS diakui Noviyanto, menjadi salah satu perguruan tinggi swasta di wilayah LLDIKTI III yang sarat dengan prestasi.

“UNKRIS bahkan menjadi perguruan tinggi dengan pelaporan PDDIKTI 100 % dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, 10 semester, dari 2016 semester ganjil hingga 2020 semester genap,” tutupnya.

Baca juga: Sempat Disebut Gaib, Ini Kisi-Kisi Sponsor Formula E Jakarta

Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia, Prof. Yasonna H Laoly, SH, M.Sc, Ph.D mengatakan, bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan global abad 21 yaitu pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang mencakup pemenuhan kebutuhan manusia, lingkungan, dan spiritual.

Pencapaian tantangan tersebut menghadapi kendala dan tantangan ketika pandemi Covid-19 menghantam dunia.

Sementara itu kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tidak bisa dibendung dan semakin pesat berkembang, sehingga mampu mempercepat penyebaran informasi yang juga berpotensi menimbulkan pemahaman beragam atas isu-isu global dan nasional yang mengancam keamanan, keberagaman dan cederung mengoyak nasionalisme.

Proses globalisasi dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah menciptakan trasparansi global di mana batas-batas fisik kedaulatan suatu negara seolah-olah tidak ada, sehingga menghadirkan dunia tanpa batas (borderless world).

Baca juga: Bali Package Diperkenalkan dalam DEWG G20, Menkominfo: Bahas Lima Isu Konektivitas Digital

Perkembangan serta kemajuan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi, telah mendorong hubungan sosial dan saling ketergantungan antarbangsa, antarnegara, dan antarmanusia semakin besar.

Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, telah merubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai aspek dan menjadikan globalisasi sebagai fenomena yang bersifat multidimensi.

“Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi semakin memudahkan semua aktivitas manusia. Kemajuan teknologi telah mendorong perubahan dalam aspek kehidupan manusia, dengan terbentuknya masyarakat dunia yang makin transparan dan terbuka,” katanya.

Menurut Yasonna, kurikulum di Perguruan Tinggi harus merespons dan adaptif terhadap perkembangan zaman dan teknologi yang sangat cepat dan dinamis. “Perguruan tinggi tidak boleh terjebak pada konservatisme baik kurikulum maupun metode pengajarannya,” tandas Yasonna.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved