Hepatitis
Wagub DKI Sebut Ada Potensi Kembali Belajar Online Guna Mewaspadai Hepatitis Akut di Sekolah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, terdapat 21 kasus dugaan hepatitis akut misterius di Jakarta.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dian Anditya Mutiara
Menurutnya, persoalan hepatitis akut misterius tidak hanya menjadi masalah Jakarta saja, tetapi Pemerintah Indonesia dan dunia.
Atas fenomena itu, beberapa kepala negara termasuk kepala daerah di tingkat provinsi, kota dan kabupaten di Indonesia juga menaruh perhatian besar.
“Di beberapa daerah sekarang para pimpin daerah terus melakukan pengawasan monitoring evaluasi tiap hari. Di Jakarta sendiri, kami dari Dinkes sudah memerintahkan semua jajaran dari RS sampai dengan Puskesmas untuk melaporkan semua perkembangan yang ada terhadap hepatitis akut ini,” jelasnya.
“Mereka dapat melapor melalui aplikasi yang kami miliki dan di Jakarta ini semua sudah Smart City (Kota Cerdas), sehingga sudah memakai sistem digital,” lanjut mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini.
Baca juga: Dr dr Farabi A Rafiq Minta Orangtua di Depok Tak Panik Hadapi Hepatitis Akut, Beli Semua Suplemen
Ariza menyatakan, pemerintah daerah akan berusaha maksimal (all out) untuk menekan laju penyebaran hepatitis akut misterius.
Upaya ini sudah pernah dilakukan pemerintah daerah sejak awal pandemi Covid-19 pada Maret 2020 lalu dengan melibatkan semua pihak.
“Selama ini dua tahun kita berjuang melawan pandemi Covid. Alhamdulilah Jakarta termasuk kota yang berusaha sebaik mungkin melawan pandemi Covid-19 dan Jakarta diakui dunia termasuk kota yang baik dalam pengendalian Covid,” imbuhnya.
“Sekarang Jakarta termasuk kota yang adanya wabah hepatitis akut ini, tentu kami tidak boleh menganggap ini sesuatu yang gampang, karena semua apapun penyakit harus kita lawan dan hadapi dengan terus memberikan pelayanan terbaik kami,” sambungnya. (faf)