Berita Jakarta
Lumpuh Usai Terjatuh, Buruh Tani di Subang Peroleh Bantuan Kursi Roda dari KC Foundation
Buruh Tani di Subang peroleh bantuan kursi roda dari KC Foundation. Buruh tani itu lumpuh usai terjatuh dari pohon.
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, SUBANG - Lumpuh usai terjatuh, buruh tani di Subang peroleh bantuan kursi roda dari KC Foundation.
Kang Chepy (KC) Foundation kembali melakukan aksi sosial dengan memberikan Kursi Roda kepada Iwan Setiawan warga Kampung Ciginggang, Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat yang mengalami kelumpuhan sejak tahun 2020.
Baca juga: Tembus 3 Juta Penonton di Bioskop, Begini Hitungan Kasar Pendapatan Film KKN di Desa Penari
Direktur Eksekutif KC Foundation Chepy Aprianto mengatakan, pemberian kursi roda terhadap warga yang mengalami kelumpuhan merupakan bentuk perhatian KC Foundation kepada warga yang membutuhkan uluran tangan.
“Kami berharap dengan adanya fasilitas (kursi roda) bisa sedikit membantu aktivitas yang bersangkutan,” kata Chepy Aprianto, Minggu (8/5/2022).
Pria yang merupakan Tenaga Ahli Anggota DPR RI itu menuturkan bahwa ia berkomitmen akan selalu membantu warga kurang mampu yang membutuhkan bantuan.
Baca juga: Berat Badan Naik Setelah Lebaran? Waspada Obesitas dan Diabetes
Ia juga berharap semakin banyak orang yang peduli dan bisa melakukan aksi-aksi serupa.
“Tentu kami melalui KC Foundation akan terus melakukan aksi-aksi sosial. Dan kami juga akan terus melakukan kampanye dan mengajak pihak lain untuk turun tangan langsung membantu warga yang membutuhkan,” Imbuh pria kelahiran Subang itu.
Awal Iwan Lumpuh
Kronologi Iwan Setiawan mengalami kelumpuhan bermula saat pria yang berprofesi sebagai seorang buruh tani itu jatuh dari pohon setinggi sekitar 8 meter pada saat memetik cengkih dengan posisi jatuh duduk.
Pasca kejadian tersebut Iwan mengeluh sakit di bagian bahu tangan dan pinggang.
Sejak kejadian tersebut hingga Agustus 2021 sudah beberapa orang mencoba mengobati dengan cara urut pada bagian yang sakit (belum ada gejala sesak).
Kemudian pada September - Oktober mulai ada sakit pada bagian dada dan mulai konsultasi ke klinik dan Puskesmas. Lalu dilakukan rontgen dan harus tes dahak.
Setelah sekian bulan karena dahak tidak kunjung bisa kluar meski batuk sering dan sesak mulai berat, lalau Iwan dibawa ke RSUD setempat.
Kemudian dilakukan kembali pengecekan rontgen. Setelah hasil rontgen keluar dokter mendiagnosis (ada benjolan d paru bagian kanan).
Baca juga: Cuma Sasaran Antara, Indonesia Hanya Kirim 499 Atlet ke SEA Games 2021
Lalu pasien disarankan dirujuk ke RS SILOAM Purwakarta. Akhirnya selama 3 hari menjalani perawatan dan pemeriksaan rontgen dan CT scan.