Arus Balik Lebaran
Manajemen PT KAI tak Mau Ambil Risiko, Bersikap Tegas pada Penumpang Soal Prokes
Pemudik yang ingin menggunakan moda kereta api harus memperhatikan masalah prokes, sebab manajemen PT KAI tak main-main soal ini.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Idulfitri sudah usai, namun kini yang terjadi arus balik terus terjadi. Prediksi puncak arus balik pun molor.
Tadinya pemerintah memprediksi H+5 hingga H+7 menjadi momen arus balik tertinggi.
Yang terjadi kini prediksi itu molor, dan pemerintah melihat arus balik mudik Lebaran bakal sampai Selasa (10/5/2022). Padahal, perkantoran akan kembali normal Senin (9/5/2022).
Baca juga: Polisi Terapkan One Way di Jalan Tol, Pengendara Justru Jadi Banyak yang Bingung
Sejak Rabu (4/5/2022) hingga Jumat (6/5/2022), sebanyak 111.700 orang yang pulang ke Jakarta.
Selain penumpang yang pulang Lebaran ke Jakarta, PT KAI mencatat 10.000 orang baru berangkat dari Stasiun Gambir, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Selain itu, ada sebanyak 15.400 orang baru berangkat dari Stasiun Pasar Senen.
VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus mengatakan, terdapat beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk mudik dengan kereta api.
Berikut persyaratan yang harus dipenuhi oleh penumpang sebelum melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi kereta api:
Baca juga: Selama Libur Lebaran, Manajemen TMR Temukan Enam Bocah Hilang Akibat Orang Tua Lalai
1. Penumpang yang baru vaksin satu kali, wajib menunjukkan bukti tes PCR negatif.
2. Penumpang yang baru vaksin dua kali, wajib menunjukkan bukti tes antigen negatif.
3. Penumpang yang sudah vaksin booster, tidak perlu menunjukkan bukti tes PCR atau negatif. Hanya perlu menyiapkan bukti vaksin ketiga.
4. Anak usia 6-17 tahun yang sudah vaksin dua kali, cukup menunjukkan bukti tes antigen negatif.
"Kalau penumpang tidak memenuhi persyaratan tersebut, otomatis akan kami tolak," ujar Joni.

Menurut Joni, pihaknya berkomitmen untuk melakukan pengecekan secara cermat persyaratan yang harus dipenuhi oleh para penumpang kereta api.
Selain itu, Joni juga mengimbau kepada penumpang supaya cermat dalam mengalokasikan waktu keberangkatan kereta.
Karena pihaknya masih menemukan beberapa penumpang yang tertinggal kereta api dengan alasan macet.
"Para penumpang harus cermat saat mengalokasikan waktu keberangkatan kereta, supaya tidak ketinggalan. Karena kami tidak bertanggung jawab dengan hal seperti itu," ujar Joni.