Berita Jakarta
Pemudik yang Pakai Kaos Anies Presiden Diklaim sebagai Bentuk Euforia karena Digratiskan Mudik
Syaiful memastikan, tidak ada Aparatur Supil Negara (ASN) yang terlibat membagi-bagikan kaus tersebut kepada para pemudik.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
Syaiful mengibaratkan, program mudik gratis ini selayaknya sebuah oase bagi masyarakat yang ingin merayakan lebaran di kampung. Meski perekonomian warga terhantam Covid-19, namun mereka tetap memanfaatkan momentum lebaran untuk pulang ke kampung halamannya.
“Antusiasme warga mengikuti mudik gratis sangat tinggi, pendaftaran dibuka 15 April dan pada 22 April sudah tak ada kuota tersisa. Ini menjadi cerminan bahwa warga sudah sangat rindu kampung halaman, dan di tengah kondisi keuangan terbatas mudik gratis ini jadi solusi,” ungkapnya.
Menurutnya, mudik gratis ini menjadi bukti respon cepat Pemprov DKI Jakarta dalam membantu warganya. Karena itu, tak heran peserta mudik gratis sangat bersuka cita dan membanggakan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: Maruarar Sirait: Agenda KTT G-20 Momen Indonesia Tunjukkan Kedaulatan,Tak Bisa Diintervensi Siapapun
“Setelah berlaku larangan mudik hingga pengetatan pelaku perjalanan selama dua tahun pandemi, di tahun 2022 masyarakat bisa bernafas lega karena dapat menemui keluarga dan saudara-saudara di kampung merayakan Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah,” imbuhnya.
Seperti diketahui, sejumlah peserta mudik gratis dari Pemprov DKI Jakarta mengenakan kaus bertuliskan Anies Baswedan untuk Presiden di Terminal Pulogenag, pada Rabu (28/4/2022).
Di acara itu, Anies bahkan sempat melepas keberangkatan pemudik dengan tujuan berbagai kota di Pulau Jawa maupun Sumatera.
Bingkisan yang dibagikan bukan kaus
Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memastikan bingkisan yang diberikan pemerintah daerah kepada para pemudik berisi snack, bukan kaus bertuliskan ‘Anies Baswedan untuk Presiden’.
Snack yang diberikan kepada para pemudik di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur pada Rabu (27/4/2022) untuk berbuka puasa.
Kepala Bidang Angkutan Jalan pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta Yayat Sudrajat mengatakan bahwa peserta mudik hanya mendapatkan makanan dan minuman oleh petugas pendamping bus (LO).
Menurut Yayat, Dishub DKI tidak membagikan kaos yang bertuliskan apapun kepada peserta mudik.
“Mereka berangkatkan saat bulan Ramadan. Snack ini bisa berguna untuk membatalkan puasa. Jadi, mereka tidak perlu jajan lagi sehingga bisa lebih berhemat saat perjalanan mudik,” kata Yayat.
“Kalau ada pembagian kaus itu, bukan dalam koridor ruang lingkup pekerjaan kami pada mudik tahun ini,” ujar Yayat.
Yayat mengungkapkan bahwa tujuan mudik gratis tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun 2019 yang hanya 10 kabupaten dan kota.
Untuk tahun ini ada 17 kota dan kabupaten, termasuk di Pulau Sumatera yang tidak ada di 2019.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/pemudik-mengenakan-kaus-anies-baswedan-presiden.jpg)