Ramadan

Kopi Seduh Bawa Berkah Bagi Kakek 18 Cucu Ini, Salat Malam Jadi Kunci Rahasianya

Sambil tersenyum, ia menerima uang dari pembelinya yang sedang menunggu bus untuk mudik.

Penulis: Gilar Prayogo | Editor: Budi Sam Law Malau
Warta Kota/ Gilar Prayogo
Suhartono, penjual kopi seduh di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Jumat (29/4/2022) 

Menurut Suhartono, iadan istrinya mulai berjualan di Terminal Kampung Rambutan mulai pukul 07.00 WIB hingga 20.00 WIB.

Ia bukan hanya menjual kopi, tetapi juga roti dengan berbagai rasa, tisu kering dan mie yang diseduh langsung.

“Harga kopi yang saya jual adalah Rp5.000 dan untuk roti harganya sama dengan kopi. Saya membawa roti untuk jualan sebanyak 20 buah. Kalo roti kayak gini biasanya bertahan paing lama tiga hari. Kalo gak laku ya saya bawa pulang ke rumah,” ucap pria kelahiran Yogyakarta ini.

Kerutan wajahnya tampak tegas terlihat.

Ia bercerita tentang awal kisah cintanya dengan sang istri.

Baca juga: Libur Lebaran Bersama Upin Ipin Hingga Rising Star Dangdut

Sang istripun ikut duduk mendekat ke dirinya.

“Awal mulanya saya ketemu dengan dia, waktu zaman sma. Saya tadinya teman biasa saja, tapi lama-lama jadi jatuh cinta dengan dia. Waktu mau ngelamar istri, saingan saya orang yang punya pangkat bahkan jabatan tinggi. Tapi ya namanya jodoh, akhirnya dia milih saya,” ujar Suhartono sambil melirik sedikit ke istrinya.

Suhartono mengaku bahwa dirinya ikut berdagang, karena kasihan melihat istrinya berjualan sendirian.

“Saya kasian liat istri berjualan sendiri. Karena saya sayang, makanya saya temani dia berjualan,” ucapnya.

Ia bersyukur masih diberikan cinta dan kesetiaan untuk istrinya.

Menurutnya jika Tuhan tidak berkehendak dan teguh hatinya, pasti ia tidak akan setia.

Karena godaan itu selalu datang terus menerus.

Baca juga: Momen Mudik, Calo Tiket Kapal Laut dan Pemalsu Surat Kesehatan Beraksi di Pelabuhan Tanjung Priok

Ia mengaku bahwa bisa saja mempunyai istri lagi atau menceraikan istrinya.

Tetapi karena sayang dan teguh, ia membuang jauh bisikan tersebut.

Suhartono mengakui bahwa dengan usianya dan usia istrinya saat ini, seharusnya mereka sudah tidak berjualan lagi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved