HIV AIDS

HIV/AIDS Belum Ada Obatnya, Penderitanya Wajib Minum Obat Ini Seumur Hidup

HIV adalah sebuah gangguan yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.

Warta Kota/ Muhammad Azzam
Seorang pejuang dan aktivis HIV, Donni Darmawan (27), saat ditemui oleh wartakotalive.com di sebuah warung, Jalan Flamboyan, seberang Komplek Perumahan Angkatan Darat, Cijantung, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Sabtu (23/4/2022). 

Menurutnya efek samping yang dialami oleh seseorang, akan berbeda dengan orang yang lain, karena tergantung dari kondisi tubuh masing-masing.

"Beda-beda untuk efek sampingnya. Kalau saya waktu pertama kali minum ARV, merasa pusing gitu. Terus mual-mual sampai muntah. Berlangsung selama tiga hari. Nah, orang lain pasti akan berbeda jenis dan durasi efek sampingnya. Ada yang lebih parah dari saya, tapi ada juga yang tidak merasakan efek samping sama sekali," ujar Donni sambil menunjukkan obat yang biasa ia minum.

Baca juga: Canon Salurkan Donasi Hasil Lelang Foto untuk Anak-anak yang Hidup dengan HIV

Donni menyarankan, ODHIV yang baru tahu statusnya harus segera menjalankan terapi atau pengobatan ARV.

Semakin cepat mengonsumsi obat ARV, maka HIV dalam tubuh dapat segera ditekan.

"Jadi setelah rutin mengonsumsi obat ARV, akan dilakukan yang namanya pemeriksaan viral load (VL). Pemeriksaan tersebut untuk melihat efektivitas terapi atau pengobatan ARV pada ODHIV," ujar Donni sambil menunjukkan obat ARV yang biasa ia minum.

Donni menjelaskan, viral load dikatakan berhasil jika jumlah dan keberadaan HIV sudah tidak ditemukan (undetectable).

Pemeriksaan untuk mendeteksi jumlah virus tersebut, biasanya dilakukan satu kali dalam setahun.

Supaya ODHIV dapat selalu memonitor efektifitas obat ARV yang diminum. 

Baca juga: Ribuan Penyintas HIV/AIDS Ada di Kota Depok, Mayoritas Berusia Dewasa Muda

"Obat ARV juga bisa buat pasangan suami istri yang positif HIV, tetapi punya keinginan untuk memiliki keturunan tanpa menularkan," ujar pria yang tinggal di Ciracas, Jakarta Timur, DKI Jakarta.

Satu-satunya supaya anak tidak tertular adalah rutin minum obat ARV.

Donni mengatakan, ketika virus di dalam tubuh sudah tidak terdeteksi berkat obat ARV, mereka bisa menjalankan program bayi khusus pasangan suami istri yang positif HIV.

Program tersebut bertujuan supaya anak yang dilahirkan tidak tertular HIV dari kedua orangtua. (m36) 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved