HIV AIDS
HIV/AIDS Belum Ada Obatnya, Penderitanya Wajib Minum Obat Ini Seumur Hidup
HIV adalah sebuah gangguan yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Secara medis belum ada obat ampuh untuk penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Namun masih ada harapan untuk penderitanya, terutama bagi penderita HIV yang belum sampai pada AIDS.
HIV adalah sebuah gangguan yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.
HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS.
"Hingga saat ini belum ditemukan obat yang bisa membunuh Human Immunodeficiency Virus (HIV)," ujar seorang pejuang dan aktivis HIV, Donni Darmawan yang juga penyintas HIV.
Doni mengatakan, ada obat yang biasa rutin diminum oleh orang dengan HIV (ODHIV). Obat tersebut bernama Anti Retroviral (ARV).
Baca juga: Pahami Prinsip Penularan HIV agar Tak Ada Lagi Diskriminasi
Pria berusia 27 tahun itu menegaskan, orang yang sudah didiagnosis terdapat HIV di dalam tubuhnya, harus rutin setiap hari minum ARV, seumur hidup.
ARV hanya berguna mencegah virus supaya tidak berkembang lebih banyak.
Obat tersebut tidak bisa membunuh virus HIV dalam tubuh orang yang statusnya sudah positif.
Baca juga: Terjangkit HIV, Balita di Muaragembong yang Alami Gizi Buruk Harus Minim Obat Seumur Hidup
"Jadi begini, obat ARV fungsinya untuk menidurkan virus, bukan membunuh. Nah, supaya virusnya tidur terus, ODHIV harus rutin minum obat ARV satu kali sehari, seumur hidup," ujar Donni saat ditemui wartakotalive.com di Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (23/4/2022).
Donni mengibaratkan HIV adalah manusia, dan obat ARV adalah hujan.
Pria yang dulunya gemar minum alkohol itu bercerita, ketika hujan pasti manusia bersembunyi untuk berteduh dan melindungi diri supaya tidak basah terkena air hujan.
Lalu, saat hujan sudah berhenti manusia akan keluar dari tempat mereka bersembunyi.
Baca juga: 47 Persen Penyumbang Kasus HIV/AIDS di Karawang Berasal dari Komunitas Gay
"Sama halnya seperti HIV, virus tersebut akan bersembunyi dan menidurkan diri ketika obat ARV masuk ke dalam tubuh. Namun ketika berhenti minum obat ARV, virusnya akan muncul kembali," ujar Donni.
Mengonsumsi obat ARV kata dia memang ada efek sampingnya bagi tubuh.