Mudik Lebaran

Ada Instrumen Angklung, Pemudik Tak Akan Bosan Terjebak Macet di Lampu Merah Rawa Semut Bekasi

Menjadi musisi jalanan, Iqbal menjelaskan tantangannya saat kondisi hujan, dimana mereka tak bisa memainkan alat musik.

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Rafsanjani Simanjorang
Pemusik angklung Al Fatir Bambu Instrumen yang ada di perempatan lampu merah Rawa Semut, Jalan Cut Mutia, Bekasi Timur, Senin (25/4/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI-Pemudik tak akan bosan saat terjebak macet di perempatan lampu merah Rawa Semut, Jalan Cut Mutia, Bekasi Timur menuju Pantura, jalur yang biasa digunakan pemotor untuk mudik ke Jawa Barat hingga Jawa Timur.

Alunan musik angklung akan menemani pemudik di bawah terik matahari menanti lampu merah ke warna hijau.

Pemusik angklung tersebut bernama Al Fatir Bambu Instrumen.

Diketuai oleh Iqbal Maulana, ia dan enam personel lainnya menyapa pemudik yang melintas dengan aransemen musik angklung sejak pukul 08:30 WIB, hingga pukul 18:00 WIB.

Baca juga: Uji Coba Rekayasa Lalin Ganjil-Genap KM 47 Tol Jakarta Cikampek Dimulai, Simak Jadwalnya

"Kami di sini sudah hampir lima tahunan. Memang disini dapat tempatnya," ucapnya kepada Warta Kota, Senin (25/4/2022).

Berbagai genre lagu, baik pop, dangdut dan lainnya bisa diaransemen mereka ke angklung. 

Pengendara motor bahkan bisa request lagu.

Baca juga: Kisah Sedih Ibu dan Anak Hendak Mudik ke Serang, Jadi Korban Calo Bus di Terminal Bekasi

Dari tujuh personel, empat diantaranya memainkan musik, sementara tiga personel membawa ember kecil guna menampung uang yang diberikan oleh pengguna jalan, baik pemotor atau pengemudi roda empat.

Saat ini, satu personel bisa mendapatkan kisaran Rp 100.000 per harinya.

Memasuki masa mudik, Iqbal justru menjelaskan pemasukan timnya belum berubah begitu banyak.

"Masih sama saja. Belum ada peningkatan, Mungkin orang-orang belum berangkat, dan belum normal juga," katanya.

Baca juga: Atasi  Kemacetan di Kabupaten Bogor, Ade Yasin Luncurkan Tim URC Mandala

Baca juga: Jumlah Penumpang dan Kendaraan yang Menyeberang Melalui Pelabuhan Merak Mulai Meningkat

Menjadi musisi jalanan, Iqbal menjelaskan tantangannya saat kondisi hujan, dimana mereka tak bisa memainkan alat musik.

Tak hanya itu, saat razia, mereka juga harus berhenti memainkan musik.

Adapun selain jadi musisi jalanan, timnya juga melayani acara-acara tertentu baik nikahan, sunatan, ulang tahun dan lainnya. (Raf)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved