Hari Bumi Sedunia
Lurah Pademangan Timur Ajak Warga Pelihara Pohon Buah saat Peringati Hari Bumi Sedunia
Lurah pademangan Timur memiliki concern di bidang lingkungan. Ini ditandai dengan penanaman pohon buah di sekutar kawasan.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Valentino Verry
Hal ini tidak mudah karena beragamnya interest dan tingkat pemahaman audiens akan isu perubahan iklim, dampaknya bagi kehidupan, serta solusinya yang dapat kita lakukan.
“CCF mengambil peran bagaimana mengkomunikasikan isu-isu tersebut, dengan harapan dapat menggerakkan perusahaan atau organisasi mengambil bagian dan peran dari upaya besar menjaga dan merawat bumi, khususnya dalam mendukung peran perempuan dalam mengatasi perubahan iklim,” jelas Emil
Linda Gurning, praktisi Sustainability, menegaskan bahwa perempuan adalah aktor yang berperan besar dalam proses konservasi bumi guna mencegah krisis iklim lebih parah.
“Perempuan lebih peduli dengan lingkungan hidup dan punya opini yang cukup kuat terhadap krisis iklim, terutama yang berhubungan dengan kesehatan.
Hal ini wajar karena di Asia, perempuan punya fungsi domestik merawat keluarga, anak, dan orang tua. Konservasi lngkungan ini sangat memengaruhi kesehatan,” ujar Linda.
Baca juga: Thomas Doll Emban Tugas Berat, Menjuarai Liga 1 2022/2023 untuk Jakmania
ESG dan Perempuan
humankind untuk dapat hidup di ESG sendiri merupakan framework investasi yang membantu investor menilai kinerja dan risiko perusahaan.
Prinsip- prinsip ESG mempertimbangkan, mengukur, dan melaporkan aspek lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) bisnis perusahaan di samping mempertimbangkan keuangannya. Program ESG selaras dengan Sustainable Development ESG dan sustainability merupakan kemampuan masa depan dengan cita-cita yang diinginkan masyarakat.
Goals (SDGs) untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
ESG tidak hanya dilihat sebagai tantangan perusahaan jika perusahaan belum siap atau karena frameworknya yang kompleks.
Namun, ESG perlu dilihat sebagai peluang dalam meningkatkan ketertarikan investor untuk meningkatkan investasi, sehingga dapat menguntungkan pemangku kepentingan perusahaan.
Herry Ginanjar, pakar ESG, mengatakan bahwa mendukung SDGs poin 5, yaitu kesetaraan gender.
Baca juga: 8 Tips Membuat Kue Anti Bantat, Perhatikan Juga Bahan dan Cara Panggang
“Dalam berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, termasuk kelompok perempuan, perusahaan harus mendudukkan perempuan sebagai subyek. Komunikasi dengan pendekatan multi-stakeholder participation akan membangun terciptanya ekosistem melalui program ESG,” ujar Herry.
Emil menambahkan bahwa perusahaan atau organisasi dapat melakukan survei untuk menetapkan baseline kesadaran perempuan yang berfungsi untuk merancang program komunikasi ESG bagi perempuan.
“Kita juga bisa memberikan wadah untuk dialog dan feedback perempuan terkait isu- isu ESG, dan memfasilitasi kemitraan,” jelas Emil.