Hakim Tolak Dalih Ferdinand Hutahaean Mencuit 'Allahmu Lemah' karena Bisikan Setan, Ini Alasannya

Ferdinand dalam pleidoinya mengaku mendapat bisikan dari setan sebelum akhirnya membuat cuitan tersebut.

Tangkapan layar
Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat menolak beberapa nota pembelaan alias pleidoi Ferdinand Hutahaean, termasuk alasan yang memicunya mencuit 'Allahmu Lemah' di Twitter. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat menolak beberapa nota pembelaan alias pleidoi Ferdinand Hutahaean, termasuk alasan yang memicunya mencuit 'Allahmu Lemah' di Twitter.

Ferdinand dalam pleidoinya mengaku mendapat bisikan dari setan sebelum akhirnya membuat cuitan tersebut.

Hakim PN Jakarta Pusat menilai pernyataan tersebut tidak dapat diterima alias ditolak.

Baca juga: Dugaan Fitnah dan Pencemaran Nama Baik, Kuasa Hukum Ade Armando Polisikan Sekjen PAN Edy Soeparno

"Menimbang bahwa mengenai pembelaan terdakwa pada halaman 2 dan halaman 3."

"Menyatakan terdakwa membuat cuitan tersebut karena ada bisikan setan di telinga terdakwa."

"Bahwa hemat majelis hakim, alasan pembelaan terdakwa tersebut tidak dapat diterima," kata hakim ketua Suparman Nyompa dalam sidang, Selasa (19/4/2022).

Baca juga: INI Peran Empat Tersangka Mafia Minyak Goreng, Bikin Sulit Hidup Rakyat

Karena jika memperhatikan kronologi pada 3-4 Januari 2022, kata hakim, Ferdinand sangat intens membuat cuitan.

Bahkan, kata majelis hakim, sejak itu Ferdinand aktif mengunggah cuitan terkait kasus Bahar bin Smith.

"Hampir setiap 30 menit terdakwa mengunggah cuitan yang ditujukan kepada Bahar bin Smith."

Baca juga: Jaksa Agung Siap Tindak Menteri Perdagangan M Lutfi Jika Terbukti Terlibat Kasus Mafia Minyak Goreng

"Isi cuitan terdakwa pada pokoknya membenci atau tidak senang terhadap Bahar bin Smith," beber hakim Nyompa.

Atas hal itu, hakim dalam kesimpulannya mengatakan, tindakan Ferdinand yang membuat cuitan tersebut dalam keadaan sadar.

Bahkan, Ferdinand, kata hakim, dalam keadaan pola pikir yang baik, tidak seperti yang disampaikan dalam nota pembelaan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Jadi Tersangka Mafia Minyak Goreng

"Terdakwa juga mengunggah cuitan atau tweet dengan urutan-urutan waktu tersebut, terlihat terdakwa masih dalam keadaan sadar dan mampu berpikir dengan baik," papar hakim Nyompa.

Sebelumnya, Ferdinand membacakan nota pembelaan alias pleidoi, atas tuntutan jaksa penuntut umum (JPU), Selasa (12/4/2022).

Pada sidang yang digelar di ruang Sujono Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat itu, Ferdinand membeberkan alasan dirinya membuat cuitan 'Allahmu Lemah' di akun Twitter pribadinya.

Dalam pleidoinya, Ferdinand mengaku khilaf, dan menyatakan cuitannya itu dipengaruhi setan.

Baca juga: Ade Armando Dikeroyok Saat Demonstrasi Mahasiswa, Ketua JoMan: Pelakunya Teroris Demokrasi

Mulanya dia mengaku kejadian tersebut terjadi pada 4 Januari 2022, saat dirinya sedang berada di kantor.

Ferdinand lalu terjatuh pingsan dan beberapa menit kemudian siuman.

"Saat itulah saya mendengar bisikan suara di telinga saya yang berkata 'Hei Ferdinand, engkau akan mati dan tidak ada yang bisa menolongmu, Allahmu saja lemah dan harus dibela, itulah kalimat yang saya dengar begitu nyata."

Baca juga: Moeldoko: Cari Pengeroyok Ade Armando, Temukan, Tindak Tegas!

"Dan kemudian saya anggap itu godaan setan yang kemudian saya respons dan tanggapi dengan kata hardik balik dengan kata 'Allahmu lemah'," ungkap mantan politikus Partai Demokrat itu.

Dalam pengakuannya, pernyataan'mu' yang dimaksud itu ditujukan untuk setan yang mengganggunya, bukan untuk menyinggung perasaan suatu golongan tertentu.

Sebab kata dia, sebagai orang yang percaya akan kuasa Allah SWT Tuhan yang maha kuasa, tidak ada yang lebih kuat dibanding karunia-Nya.

Baca juga: KRONOLOGI Ade Armando Dikeroyok Versi Kamerawan Cokro TV, Dicegat Kelompok Perusuh, Dipicu Cekcok

Oleh karena itu, dirinya membuat pembelaan yang malah kemudian disampaikan dalam cuitannya di media sosial Twitter.

"Itulah kemudian yang saya tuliskan di akun Twitter saya, meski dengan kalimat yang tidak saya persis."

"Saya tulis sebagai ungkapan perasaan saja," jelas Ferdinand.

Baca juga: Mardani Ali Sera Usul Anggaran Pemilu 2024 Maksimal Rp60 Triliun

Kendati begitu, cuitan tersebut kata dia malah dijadikan bukti oleh sekelompok orang yang diyakininya dengan sengaja berniat memenjarakannya.

Sekelompok orang itu, kata dia, justru fokus kepada kalimat “Kasihan sekali Allah-mu” yang lemah, yang sebenernya dia tujukan kepada setan yang menggodanya.

"Mereka menggunakan kalimat itu untuk menghancurkan saya karena kebencian politik dan perbedaan pandangan politik."

Baca juga: Sambil Umumkan Partai Buruh Kantongi SK Kemenkumham, Said Iqbal Minta Jokowi Copot Tiga Menteri

"Mereka kemudian mengabaikan kalimat saya yang menegaskan bahwa Allah itu kuat, luar biasa, Maha segalanya, penolong dan pembela umat-Nya," beber Ferdinand.

Di akhir pleidoi, Ferdinand mengakui salah dan meminta maaf kepada sekelompok golongan yang merasa tersinggung dengan cuitannya.

Dia juga mengaku khilaf dan memohon ampunan kepada masyarakat, karena telah menimbulkan keonaran di publik.

Baca juga: Minta Pengeroyokan Ade Armando Diusut Tuntas, Puan: Hukum Tak Boleh Dikangkangi Pelaku Kekerasan

"Dan saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak, kepada tokoh agama dan pemuka agama, tokoh masyarakat dan segenap warga negara ini di mana pun berada, karena merasa terganggu dan tersakiti oleh kata-kata dalam cuitan saya."

"Saya menyesal karena kedangkalan ilmu saya tentang Allah dan agama, saya membuat bapak/ibu, saudara dan siapapun yang merasa tersinggung, sungguh tidak ada niat menista apalagi kebencian dalam hati dan pikiran saya," paparnya. (Rizki Sandi Saputra)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved