Pemilu 2024

Sebut Usul Tunda Pemilu Demi Tolong Maruf Amin di Akhirat, Ray Rangkuti: Kelakar Cak Imin Tak Lucu!

Ia menilai apa yang disampaikan Cak Imin menambah terperosoknya kualitas demokrasi di Indonesia, setelah berbagai indikator menunjukkan hal itu.

Kompas.com/Estu Suryowati
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menilai, kelakar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang kembali menyuarakan wacana penundaan Pemilu 2024, sangat tidak lucu. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menilai, kelakar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang kembali menyuarakan wacana penundaan Pemilu 2024, sangat tidak lucu.

Dalam acara Harlah ke-62 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Cak Imin mengatakan usulannya menunda pemilu, untuk menolong Wakil Presiden Maruf Amin di akhirat.

"Kelakar Cak Imin itu jelas tidak lucu, bahkan itu kelakar yang membuat kita miris mendengarnya."

Baca juga: Amien Rais Desak Jokowi Pecat Luhut, Legislator Golkar: Sebaiknya Perbanyak Ibadah di Bulan Ramadan

"Setelah gaduh bangsa akibat ide yang bertentangan dengan konstitusi, membuat Presiden kehilangan kepercayaan, dan akhirnya sibuk menepis isu tiga priode, malah sekarang dibuat jadi bahan kelakar," kata Ray Rangkuti saat dikonfirmasi, Selasa (19/4/2022).

Ray juga mengatakan, alih-alih Cak Imin membuat kejelasan argumen tentang misalnya data yang menyebut dukungan tiga priode, kini malah memunculkan kegetiran lain dengan kelakar atas kejadian gaduh yang belum juga berlalu.

Bahkan, kata Ray, akhirat pun turut dibawa oleh Cak Imin.

Baca juga: Mardani Ali Sera: Susah Minta Luhut Mundur, Jokowi Puas dengan Kinerjanya

"Ketua partai sekaliber Cak Imin, sejatinya mengeluarkan ide bernas dan konstruktif."

"Tentang bagaimana mestinya demokrasi dikelola agar mutunya mencapai kualitas terbaik."

"Bukan menelorkan ide yang membuat demokrasi kita mundur atau berjalan di tempat," ucap Ray.

Baca juga: Cegah Kanker Serviks, Mulai Tahun Ini Perempuan Usia 12 Tahun ke Atas Wajib Divaksin HPV, Gratis!

Ia menilai apa yang disampaikan Cak Imin menambah terperosoknya kualitas demokrasi di Indonesia, setelah berbagai indikator menunjukkan hal itu.

"Alih-alih mengajak berpikir meningkatkan kualitas demokrasi, idenya malah didasarkan pada data yang antah berantah," paparnya.

Ray sangat menghargai dalam iklim demokrasi, siapa pun boleh berbicara apa pun.

Baca juga: Muhaimin Iskandar Mengaku Usul Pemilu 2024 Ditunda Demi Menolong Maruf Amin di Akhirat

Tapi, sangat disayangkan menjadikan peristiwa gaduh bangsa sebagai kelakar, jelas bukan tujuan dari demokrasi yang hendak kita bangun.

"Demokrasi perlu untuk melindungi keragaman pemikiran konstruktif, bukan kelakar."

"Jika Cak Imin menjadikan demokrasi sebagai alas untuk kebebasan berbeda ide, bahkan berkelakar, sejatinya beliau mempersoalkan kebebasan itulah yang mulai hilang di ranah politik kita," paparnya.

Baca juga: Cak Imin: Pemukulan Ade Armando Akibat Bara Api yang Masih Terpendam di Dalam Bangsa Ini

Ia juga menyoroti soal para pengkritik pemerintah dengan mudah dihukum karena dinyatakan melanggar UU ITE, pencemaran nama baik, dan sebagainya.

Bahkan, survei menunjukan tingkat ketakutan publik atas kebebasan berbicara meningkat tajam.

Laporan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat juga menyatakan makin menipisnya perlindungan HAM di Indonesia.

Baca juga: Guru Besar UGM Mengaku Bercanda Tulis Sembelih dan Dibedil, Guntur Romli: Candaan Enggak Lucu.

Salah satunya karena mudahnya proses hukum terhadap kritikus pemerintah, antara lain ada pada kasus Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat.

"Mengapa hilangnya kebebasan berpendapat dan berbicara seperti ini tidak menjadi perhatian Cak Imin?"

"Jangan sampai orang memandang: kebebasan berpendapat itu hanya berlaku di kalangan elite pendukung pemerintah."

Baca juga: Pihak Ade Armando Berniat Polisikan Eddy Soeparno, Wasekjen PAN: Berarti Berurusan dengan Lembaga

"Yang jika pun pendapatnya bertentangan dengan konstitusi dan prinsip demokrasi, tetap harus dihormati."

"Sementara para kritikus pemerintah, yang bahkan jika pendapat mereka pun benar dan tepat, tetap berbuah bui," papar Ray.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar kembali menyinggung usulan penundaan Pemilu 2024.

Baca juga: Pihak Ade Armando Somasi Eddy Soeparno, MKD Ingatkan Anggota DPR Punya Kekebalan Hukum

Kali ini, Cak Imin melontarkan hal itu di hadapan Wakil Presiden Maruf Amin, yang hadir dalam acara Puncak Peringatan Hari Lahir ke-62 PMII 'Transformasi Gerakan, Merawat Perbedaan' yang disiarkan kanal PMIIofficial," Senin (18/4/2022).

Mulanya, Cak Imin mengaku mendapat teguran dari Maruf Amin sebelum menyampaikan sambutannya dalam acara tersebut.

"Saya tadi sebelum naik panggung ditegur oleh Kiai Maruf."

Baca juga: Amaq Sinta Lakukan Pembelaan Terpaksa, Polisi Tak Temukan Unsur Perbuatan Melawan Hukum

"Tadi Ketua PMII menolak pemilu ditunda, ini yang mau pidato (Cak Imin) yang mengusulkan pemilu ditunda, namanya usul masa tidak boleh?"

"Emang negara demokrasi tidak boleh usul? Ya kalau PMII menolak ya enggak apa-apa. Kan negara demokrasi, boleh ditolak," tutur Cak Imin.

Wakil Ketua DPR ini mengatakan, usulannya menunda pemilu demi membantu Maruf Amin dan rakyat.

Baca juga: Polda NTB Setop Kasus Amaq Sinta, Simpulkan Korban Bunuh Begal karena Pembelaan Terpaksa

Bahkan, Cak Imin menyebut usulan itu guna membantu Maruf Amin ketika di akhirat.

"Saya itu usul dalam rangka menolong Kiai Maruf, dalam rangka menolong rakyat."

"Kenapa menolong Kiai Maruf? Supaya nanti di akhirat kalau ditanya kurang ini kurang itu, mesti alasannya karena dua tahun pandemi tidak bisa apa-apa," selorohnya. (Fransiskus Adhiyuda)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved