Mudik Lebaran

Contraflow, One Way, dan Ganjil Genap di Tol Cikampek Bakal Dimulai Paling Cepat pada 25 April 2022

Saat ini tengah didiskusikan mulai kapan rekayasa lalu lintas ini akan diberlakukan. Namun, diperkirakan pada 25 atau 28 April 2022.

Editor: Yaspen Martinus
Wartakotalive/Muhammad Azzam
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, rekayasa lalu lintas di jalan tol arah Cikampek bakal diterapkan pada 25 atau 28 April 2022. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, rekayasa lalu lintas di jalan tol arah Cikampek bakal diterapkan pada 25 atau 28 April 2022.

Budi Karya mengatakan, saat ini tengah didiskusikan mulai kapan rekayasa lalu lintas ini akan diberlakukan. Namun, diperkirakan pada 25 atau 28 April 2022.

"Mulainya bisa di tanggal 28 April 2022, atau juga bisa lebih awal di tanggal 25 April 2022."

Baca juga: Pensiunan TNI Tersangka Kasus Pelanggaran HAM Berat di Paniai Papua Bakal Disidang di Makassar

"Hasil dari simulasi ini akan segera dilaporkan dan direkomendasikan kepada Presiden,” ujar Budi Karya, Sabtu (16/4/2022).

Simulasi rekayasa lalu intas dilakukan terlebih dulu, kata Budi, untuk mengetahui mana yang paling efektif menekan kemacetan, dengan rasio perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan (VC Ratio) yang terkecil.

"Beberapa hari ini akan dilakukan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas, yang nantinya bisa menjadi rekomendasi yang terukur dalam pengambilan keputusan," jelas Budi Karya.

Baca juga: Anggota DPR Tonton Video Porno Saat Rapat, Waketum PPP: Enggak Usah Buka Pesan Video, Tidak Urgen

Budi Karya mengatakan, diskresi rekayasa lalu lintas di lapangan akan ditetapkan oleh Korlantas Polri.

"Rekayasa lalu lintas yang akan disiapkan di antaranya yaitu Contraflow, One Way, dan Ganjil Genap," beber Budi Karya.

Sektor darat menjadi yang paling krusial untuk ditangani.

Baca juga: PPP Ingin Ulangi Sukses 2004 pada Pemilu 2024

Sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang yang diprediksi akan mudik, bakal menggunakan jalur darat, baik kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun angkutan darat (bus, angkutan penyeberangan, dan lain-lain).

Jumlah pemudik pada tahun ini meningkat sekitar 45 persen dibanding mudik 2019 sebelum pandemi.

Sedangkan dua titik yang perlu dilakukan antisipasi khusus adalah jalur Bekasi-Semarang dan penyeberangan Merak Bakauheni.

Baca juga: Pemerintah Rampungkan Enam Aturan Turunan UU IKN, Dua Perpres dan Empat PP

Pada mudik tahun ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak akan melakukan penyekatan dan putar balik, pengendalian di lapangan dilakukan secara humanis dan persuasif.

Diharapkan, perjalanan mudik dapat berlangsung lancar dan penuh kegembiraan, setelah dua tahun masyarakat tidak melakukan mudik akibat pandemi Covid-19. Diharapkan juga tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 usai masa mudik.

Sejumlah area yang diprediksi akan terjadi perlambatan atau kemacetan adalah pintu masuk tol, rest area, SPBU, dan tempat lainnya.

Sejumlah titik yang diprediksi terjadi kepadatan adalah Jalur tol Tangerang-Merak Km 26, Jalur Tol arah Cikampek Km 48-60, KM 31-37, Km 70-72, dan untuk arus balik di Km 54. (Dennis Destryawan)

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved