Ramadan
Menerawang Masjid Raya Al-Arif yang Dibangun di Perkampungan Tukang Jagal Hewan di Pasar Senen
Didalam bangunan ada empat pilar berwarna emas yang menopang bak pondasi serta tembok melengkung.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Budi Sam Law Malau
Letak makam tersebut berada di belakang masjid dan dikelilingi ratusan motor yang diparkir di sekitarnya.
Ke empat makam tersebut bernuansa hijau.
Baca juga: Budaya Unik Masjid Tertua di Jakarta Barat, Tarawih Telat 1 Jam dari Isya
Untuk makam pendiri masjid ini sendiri berwarna abu-abu dan sedikit sentuhan warna emas.
Pada nisan makam tertulias 'Upu Daeng H.Arifuddin, Wafat tahun 1745, Jakarta'.
Lalu, untuk ke empat makam lainnya tidak ada namanya.
Baca juga: Budaya Unik Masjid Tertua di Jakarta Barat, Tarawih Telat 1 Jam dari Isya
Pondasi sekitaran makam tersebut berupa tembok berwarna hijau dan juga terdapat beberapa tanaman.
Tahun 2015, keturunan KE 7 dan KE 13 dari Upu Daeng pernah datang untuk berziarah.
Apabila dilihat hingga sekarang ini, Masjid tersebut tetap berdiri kokoh dan lokasinya tak jauh dari Stasiun Kereta Api Senen.

Baca juga: Pengurus Tolak Masuk Cagar Budaya, Khawatir Sulit Memperbaiki Masjid Jami Al-Atiq
Masjid berbentuk segi empat dengan luas sekitar 550m2 dan memiliki atap limas bersusun.
Berdiri di atas lahan wakaf dari Upu Daeng seluas sekitar 2,850 m2, masjid telah memiliki sertifikat hak milik yang dialamatkan kepada ahli waris.
Terlihat, lantai Masjid Raya Al-Arif Jagal Senen di tutup dengan keramik.
Baca juga: Masjid Agung Al-ittihad Pasar Lama Tangerang Bekas Penjara Tahanan Politik
Biasanya di bagian depan dilapis lagi dengan karpet sajadah.
Didalam bangunan ada empat pilar berwarna emas yang menopang bak pondasi serta tembok melengkung.
Hal ini merupakan ciri khas dari bangunan masjid tua di Jakarta.
Ruangan jamaah wanita juga disekat dinding pembatas dan pilar-pilar dibagian sampingnya.
Baca juga: Khamidah Trauma Jalan Sendiri, Alami Luka Bacok saat Ingin Salat Subuh ke Masjid di Bulan Ramadan