Ramadan
Santri Tak Melulu Jadi Guru Ngaji, Kisah Miko Sukses Jadi Kontraktor hingga Bangun Rumah Tahfiz
Sudjatmiko mengatakan, dalam kondisi apapun, seorang muslim jangan pernah lupa dengan bersedekah.
"Saat masih bekerja, saya juga coba-coba merintis usaha. Mulai dari percetakan, hingga usaha konstruksi kecil-kecilan. Hingga akirnya di 2008 saya memilih untuk keluar dari tempat kerja dan fokus untuk berusaha," tuturnya.
Ia pun kemudian mendirikan dua perusahaan, yakni jasa konsultan dan jasa konstruksi.
Sudjatmiko yang fokus pada usahanya pun mulai mendapat proyek jalan tol.
"Disinilah perjalanan usahanya saya dimulai. Saya memulainya dengan perlahan. Proyek saya ini banyak di jalan tol. Hampir bisa dibilang, semua jalan tol di Jakarta ini saya ikut serta," terangnya.
Selain itu pun ia menggarap sejumlah proyek bangunan gedung.
"Prinsip saya, jangan pernah menaruh telur dalam satu keranjang. Meskipun saya banyak dapat proyek jalan tol, tetapi saya juga merambah ke gedung, bahkan hotel," paparnya.
Menurutnya, membangun bukan hanya soal fisik semata, namun juga memberdayakan masyarakat.
Baca juga: Raih Berkah di Bulan Ramadan, Sabar Menabung Adalah Kunci
"Membangun itukan tidak hanya dengan doa, tetapi juga dengan usaha. Inilah yang saya sedang fokuskan saat ini. Membangun pesantren dan ekonomi umat," terangnya.
Tujuan hidup Sudjatmiko adalah bermanfaat bagi orang banyak. Meskipun awalnya dari lingkup kecil, tidak menutup kemudian nantinya akan bisa lebih besar nantinya.
"Itu yang terpenting. Tujuan hidup saya bermanfaat buat orang banyak. Karena hidup ini, yang terpenting adalah bermanfaat bagi orang lain," tandasnya.