Berita Regional
Demo Tolak Presiden 3 Periode di Semarang Ricuh, Mahasiswa Lakukan Pembakaran di Depan Kantor Ganjar
Unjuk rasa ini dilakukan untuk memprotes mahalnya minyak goreng, kenaikan PPN, serta isu perpanjangan masa jabatan Presiden.
6. Mendesak pemerintah membatalkan kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) karena berdampak pada kenaikan bahan pokok kebutuhan masyarakat.
"Kami berikan waktu bagi Presiden Jokowi untuk mengeluarkan pernyataan resmi terkait tuntutan ini dalam waktu 3×24 jam," tegas Rizki.
Jika sampai waktu yang telah ditentukan tidak direspons, lanjut dia, para mahasiswa akan kembali turun ke jalan.
"Jika tidak ditanggapi sesuai waktu yang ditentukan, kami siap lipatgandakan demonstran dan kembali turun ke jalan untuk menggeruduk Istana Bogor," tutur Rizki.
Setelah membacakan tuntutan, perwakilan para mahasiswa memberikan petisi dan dokumen kajian kebijakan kepada perwakilan dari Istana Bogor.
"Kami dari Gerakan Bogor Menggugat Istana memiliki kajian. Siapa tahu istana tidak tahu salahnya di mana, kita luruskan," pungkas Rizki.
Pantauan Wartakotalive.com, ada sekira 200 mahasiswa yang mengikuti aksi ini terdiri dari perguruan tinggi AKA, Universitas Pakuan, UIKA, STTIF, STKIP, STAI, STIE Alhidayah.
Polisi melakukan blokade jalan di depan Istana Bogor, tepatnya dekat Pintu 2 Kebun Raya Bogor.
Aksi demonstrasi ini membuat jalan-jalan di Kota Bogor macet karena ada sejumlah ruas jalan ditutup.
Kemacetan sangat terasa dari arah Tugu Kujang ke arah BTM dan Empang.
Baca juga: Survei Litbang Kompas, Anak Muda Anggap Kinerja Jokowi Cukup Bagus, Merakyat tapi Kurang Tegas
Saking macetnya jalanan, mobil ambulans dari salah satu rumah sakit terpaksa menerobos ke arah massa aksi untuk meminta agar bisa melewati jalan yang ditutup depan Istana Bogor.
Polisi pun membuka sebagian blokade gulungan kawat berduri untuk memberi jalan bagi mobil ambulabs.
Setelah menyanpaikan tuntutan, massa aksi membubarkan diri pada pukul 17.30 WIB.
Jalan di depan istana pun kembali dibuka dan lalulintas kembali lancar.