Pilgub DKI

Bambang Pacul Tak Masalah Gibran Maju di Pilgub DKI Ikuti Jejak Bapaknya, Asal Direstui Megawati

Nama Gibran kerap disebut sebagai salah satu sosok yang berpotensi diusung sejumlah parpol untuk bertarung di Jakarta.

Editor: Feryanto Hadi
Kolase Wartakotalive.com/Tribunnews.com/Muhammad Nursina/Instagram @Jokowi
Foto Kolase: Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kedatangan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menimbulkan beragam spekulasi.

Hingga muncul selentingan kabar, Gibran bakal dimajukan dalam pilgub DKI Jakarta pada 2024 mendatang.

Seperti diketahui, nama Gibran kerap disebut sebagai salah satu sosok yang berpotensi diusung sejumlah parpol untuk bertarung di Jakarta.

Sejumlah politisi bahkan terang-terangan menyebut nama Gibran layak maju dalam pemilihan gubernur di Jakarta.

Hal tersebut sebagai suksesi ayah Gibran, Jokowi, beberapa tahun lalu yang sukses memenangi pilgub DKI Jakarta.

Baca juga: Zulhas Temui Gibran di Solo, Pengamat Anggap Hal yang Tidak Biasa, Prediksi terkait Lobi Reshuffle

Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto mengatakan, apa yang dilakukan Muzani berkunjung menemui Gibran, adalah hal yang normal.

Bahkan, jika ada asumsi yang beredar Partai Gerindra mempertimbangkan Gibran untuk didorong ke Pilgub DKI, Pacul menilai hal itu wajar.

Semua keputusan soal partai, katanya, akan diputuskan oleh Ketua Umum Megawati Sukarnoputri.

"Apakah dia mau mendukung, monggo saja."

"Kalau soal kebijakan kepartaian, misalnya Mas Gibran mau dibawa ke Jakarta, atau mau dibawa ke mana, itu urusan ibu."

Baca juga: Hari Ini Mahasiswa Kepung Istana Bogor, Protes Kenaikan BBM, Pajak hingga Isu Jabatan 3 Periode

"Kalau sudah jadi, 'Pacul, ini mau begini, pasukan kerahkan untuk mau pertempuran,' itu tugas saya," kata Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (7/4/2022).

Dia mengatakan, Megawati akan mempertimbangkan banyak hal, dan tak terkecuali meminta pendapatnya.

"Barangkali Pacul juga ditanya, 'Menurut pendapatmu piye Pacul?' Bisa seperti itu. Apa perintahnya begitu, sangat sering."

"Tapi ya apakah pendapat dipakai, enggak juga. Apakah sakit hati, ya enggak," ungkap Ketua Komisi III DPR itu.

Apa yang disampaikan Megawati, lanjut Pacul, harus tegak lurus dengan apa yang dilakukan jajarannya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved