Berita Nasional
Jokowi Klaim Sudah Coba Tahan Agar BBM Tak Naik, Apa Daya Kondisi Berkata Lain
Ekonomi dan moneter Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang situasinya kini sedang bergejolak.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), di antaranya jenis Pertamax adalah keputusan yang terpaksa dan tidak terelakkan.
Menurut Presiden Jokowi, pemerintah sudah berusaha untuk menahan agar tidak ada kenaikan harga BBM.
Ia mengatakan situasi saat ini "memaksa" pemerintah untuk menaikkan harga BBM.
"Saya kira situasinya memang tidak memungkinkan, enggak mungkin kita tidak menaikkan harga BBM. Oleh sebab itu kemarin naik pertamax," kata Jokowi dalam sidang kabinet yang diunggah kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, (6/4/2022).
Kondisi sekarang ini, ucap Presiden Jokowi, cukup sulit.
Baca juga: Luhut Isyaratkan Harga Pertalite dan LPG 3 Kg Naik, Warga Ramai-ramai Menolak: Cari Duit Lagi Susah
Ekonomi dan moneter Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang situasinya kini sedang bergejolak.
"Utamanya yang berkaitan dengan kenaikan inflasi hampir di semua negara," katanya.
Presiden mengatakan, hampir semua negara terjadi kenaikan inflasi.
Amerika Serikat angka inflasinya kini sudah 7,9 persen yang biasanya berada di bawah 1 persen.
Baca juga: Tuai Polemik di Publik, Jokowi Minta Menterinya Jangan Lagi Bahas Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
Angka inflasi Uni Eropa juga sudah masuk ke angka 7,5 persen yang biasanya hanya 1 persen. Begitu juga angka inflasi di Turki yang kini sudah menyentuh 54 persen.
Kondisi serta dampak ekonomi akibat dari situasi global tersebut, kata Presiden juga berdampak pada Indonesia dan sangat dirasakan oleh masyarakat.
"Kesadaran ini harus kita miliki dan dampak itu dirasakan betul oleh masyarakat saat kita turun ke bawah," ungkapnya
Baca juga: Minta Menterinya Komunikasi kepada Rakyat, Jokowi: Jangan Sampai Kita Dianggap Tidak Lakukan Apa-apa
Jokowi larang menteri bicara penundaan pemilu
Dalam kesempatan sama, Presiden Joko Widodo kembali buka suara soal ide penundaan pemilu hingga perpanjangan masa jabatan presiden yang menimbulkan kegaduhan di ruang publik.
Jokowi sebelumnya dianggap tidak tegas dalam menyikapi isu-isu liar soal penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.