Terorisme

Densus 88 Antiteror akan Deradikalisasi Anak-anak yang Sudah Direkrut Jaringan NII

Polri juga akan berupaya agar bisa mendiversi atau restorasi justice terhadap anak-anak yang direktut menjadi teroris.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
istimewa via GRID
Densus 88 Antiteror akan deradikalisasi anak-anak yang direkrut jaringan teroris NII 

WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Densus 88 Antiteror akan lakukan deradikalisasi untuk anak-anak yang telah direkrut jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) 

Deradikalikasi adalah tindakan menetralisir pemikiran-pemikiran bagi mereka yang sudah terpengaruh paham radikalis.

Kabag Operasi Densus 88 Antiteror, Kombes Aswin Siregar mengatakan upaya deradikalisasi terhadap anak-anak itu nantinya akan melibatkan beberapa pihak.

"Deradikalisasi akan bekerja sama dengan Kementerian sosial atau ormas Islam dalam rangka moderasi beragama," kata Aswin dihubungi Selasa (29/3/2022).

Polri juga akan berupaya agar bisa mendiversi atau restorasi justice terhadap anak-anak yang direktut menjadi teroris.

Baca juga: NII Rekrut Anak-Anak dan Dicuci Otak Jadi Teroris

Kata Aswin, upaya ini bertujuan untuk menetralisir paham-paham teroris.

Sementara itu Divisi Humas Polri memberikan Sosialisasi Kontra Radikalisme di wilayah Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (29/03/2022).

Dalam kegiatan tersebut, Divisi Humas Polri menggandeng Ketua Mantiqi II kelompok Al Jamaah Al Islamiyah (JI), sekaligus Konsultan Senior di Lembaga Penelitian Division for Applied Social Psychology Research (DASPR), Nasir Abas.

Tim Densus 88 Polri melakukan penggeledahan di rumah Tobiin, terduga teroris yang baru saja ditangkap.
Tim Densus 88 Polri melakukan penggeledahan di rumah Tobiin, terduga teroris yang baru saja ditangkap. (warta kota/gilbert sem sandro)

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pencerahan, pemahaman serta edukasi bagi tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan alim ulama serta para santri terkait paham radikalisme.

"Kegiatan Humas ini salah satu kegiatan dari Sub Satgas bantuan operasi program Quick Wins yang harus dilaksanakan di beberapa Polda terkait kontra-radikal," ujar Kasubbag Opinev Bagpenum Ro Penmas Divhumas Polri, AKBP Erlan Munaji dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Densus 88: 16 Tersangka Teroris yang Ditangkap di Sumbar Ingin Gulingkan Pemerintahan yang Sah

Sementara itu pemateri yang juga merupakan mantan Ketua Mantiqi II kelompok Al Jamaah Al Islamiyah (JI) menjelaskan kepada para santri tentang kelompok yang berusaha memecah-belah bangsa Indonesia.

Kata Nasir, mereka yang menyebarkan paham-paham radikal dan intoleran adalah bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

"Pancasila mengandung nilai-nilai yang sangat cocok dengan kehidupan masyarakat Indonesia dan menjunjung sikap menghormati dan menghargai antar umat beragama dan berbudaya,"kata Nasir.

Sebelumnya diketahui Polri menangkap 16 terduga teroris jaringan NII.

Mereka berencana menggulingkan pemerintah yang sah.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved