Ditanya Kesiapan Jadi Capres, Luhut: Tidak Mimpi Saya Jadi Wapres Atau Presiden, Biarlah yang Lain

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ribuan kepala desa hadir dalam acara Silaturahmi Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (29/3/2022).

Sebagian peserta berkesempatan berdialog dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang juga hadir dalam acara tersebut.

Sutisna, peserta dari perwakilan Desa Pasir Wangi, Garut, Jawa Barat, sempat menanyakan kesiapan Luhut apabila dicalonkan sebagai Presiden menggantikan Jokowi.

Baca juga: Kadiv Humas: 98 Persen Belanja Barang-barang Polri Menggunakan Produk Dalam Negeri

"Pertanyaan saya, apakah bapak siap dicalonkan sebagai presiden setelah Bapak Jokowi lengser?" Tanya Sutisna.

Ia yakin, Luhut akan banyak membantu pembangunan desa apabila menjadi Presiden.

Mendapat pertanyaan tersebut, Luhut menegaskan dirinya tidak mau mencalonkan diri di Pilpres 2024.

Baca juga: Ganti Gorden di Rumah Dinas DPR Rp48,7 Miliar, Formappi: Dukung Produk Dalam Negeri Harus Boros?

Luhut mengaku tidak bermimpi menjadi presiden atau wapres.

"Saya ulangi ya, saya nasihat sebagai orang tua, semua di bawah langit ini ada waktunya."

"Jadi kita ndak boleh cita-cita yang aneh-aneh."

Baca juga: Sekjen PDIP: Setop Wacana Tunda Pemilu 2024 yang Tidak Produktif, Mari Gotong Royong Bantu Rakyat

"Jadi saya enggak mau, saya pikir ada waktunya saya pensiun."

"Tidak mimpi saya jadi wapres atau presiden, biarlah yang lain."

"Saya hanya menuntaskan tanggung jawab yang diberikan Presiden kepada saya," jawab Luhut.

Baca juga: Jawab Isu Tunda Pemilu 2024, Sekjen PDIP: Kami Tidak akan Jilat Ludah Sendiri

Sementara, Muslim, perwakilan Apdesi dari Desa Aceh Tenggara, sempat meneriakkan Jokowi tiga periode.

Awalnya, Muslim menceritakan kondisi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Aceh Tenggara.

Menurut dia, sejak Jokowi menjadi Presiden, ada kemudahan dirinya dalam bertani disekitar Gunung Leuser.

Baca juga: Megawati: Saya Takut Sama Puan, Kalau Sama yang Lain Enggak