Kriminalitas

Curhat di Podcast Uya Kuya, Korban KSP Indosurya Akui Hidupnya Terpuruk-Adik Sampai Bunuh Diri

Curhat di Podcast Uya Kuya, Korban KSP Indosurya Akui Hidupnya Terpuruk-Adik Sampai Bunuh Diri. Berikut selengkapnya

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Youtube Uya Kuya TV
Uya Kuya bersama korban KSP Indosurya, yakni Erika dan Jeffry Setiawan bersama Kuasa Hukumnya, Alvin Lim dalam Podcast Uya Kuya 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tak hanya Deddy Corbuzier, Uya Kuya turut menyoroti kasus investasi bodong Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya.

Dalam podcastnya, Uya Kuya mengundang dua orang korban KSP Indosurya, yakni Erika dan Jeffry Setiawan.

Keduanya yang mewakili para korban Koperasi Indosurya itu didampingi Kuasa Hukumnya, Alvin Lim.

Dalam kesempatan tersebut, Erika menyampaikan besarnya kerugian yang dialami para korban hingga lambatnya penanganan kasus.

Begitu juga mengenai kepastian uangnya yang ditanamkan di KSP Indosurya.

“Saya lihat di mana Kanit dan penyidik Tipideksus menepuk punggung dan mereka selayaknya teman, dan Henry Surya di dampingi pengawal pribadinya padahal statusnya tahanan," ungkap Erika dalam podcast Uya Kuya.

"Ketika saya tagih uang saya ke Henry Surya, Henry memerintahkan penyidik dan kanit untuk memdokumentasikan dan melaporkan saya ke polisi atas pencemaran nama baik. Polisi malah ancam saya, 'ibu bisa dilaporkan oleh Bapak Henry Surya loh bu'," ujarnya menirukan.

"Saya heran Polri ini melindungi korban investasi bodong atau malah jadi kaki tangan tersangka pelaku Investasi bodong?,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Alvin Lim mengungkapkan nasib Erika setelah menjadi korban KSP Indosurya.

Keharmonisan keluarga kliennya itu retak.

Bahkan adik Erika bunuh diri karena putus asa ketika mengetahui seluruh uang milik keluarga ludes.

"Tahu kah pemerintah bahwa Erika keluarganya hancur karena ulah Henry Surya, di mana anaknya saat ini terbaring di rumah sakit dan adiknya sudah bunuh diri minum pestisida karena putus asa, seluruh uang keluarganya ludes dan sulit untuk melanjutkan biaya hidup," ungkap Alvin Lim dalam podcast Uya Kuya.

"Di sinilah kenapa saya vokal, kenapa saya mati-matian teriak agar ada perubahan di tubuh Polri," ujarnya.

"Sangat sulit masyarakat untuk bisa percaya sama Polri selaku aparat penegak hukum, jika Mabes Polri dipenuhi oknum yang malah mengambil keuntungan dari kesengsaraan korban dan mencelakakan para korban lebih dalam," jelasnya.

Baca juga: Jadi Korban KSP Indosurya, Patricia Gouw Akui Kehilangan Rp 2 Miliar Dalam Podcast Deddy Corbuzier

Baca juga: Serupa Indra Kenz-Doni Salmanan, Kuasa Hukum Korban KSP Indosurya Minta Polisi Miskinkan Henry Surya

Hal senada disampaikan Jeffry Setiawan.

Dirinya menyinggung timpangnya nasib para korban dengan Henri Surya yang kini berstatus tersangka. 

"Dalam foto-foto di medsos, Henry Surya dan Istrinya Natalia Tjandra kerap mengunakan barang mewah dari jam Richard Mille dan Tas hermes yang satunya mencapai 10 Milyar rupiah, kenapa tidak diperlakukan sama dan diperiksa keluarga Henry Surya, istri, ayah dan iparnya Welly Tjandra yang punya dealer mewah, satu mobil bisa 60 Milyar," papar Jeffry dalam podcast.

"Apakah uang hasil kejahatan atau tidak? Patut diduga adanya aliran dana, lakukan pembuktian terbalik, jika tidak bisa membuktikan asal usul uangnya, sita aset dan bagikan ke para korban. Kami para korban hanya mau keadilan yang digemborkan oleh Listyo Sigit Presisi berkeadilan, mana keadilan dalam kasus Indosurya?," tanyanya.

"Suwito Ayub kabur dan kapal Yacht mewah Rp 200 miliar raib dari list sitaan Mabes Polri. Saya dan korban Indosurya lainnya sangat kecewa kinerja Polri," jelas Jeffry.

Patricia Gouw Akui Kehilangan Rp 2 Miliar Dalam Podcast Deddy Corbuzier

Kasus investasi bodong Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya menarik perhatian publik.

Tidak terkecuali Deddy Corbuzier.

Mendalami kasus yang merugikan ribuan orang dengan nilai kerugian mencapai belasan triliun rupiah itu, Deddy Corbuzier mengundang Patricia Gouw dalam Podcastnya pada Rabu (16/3/2022).

Patricia Gouw yang datang bersama kuasa hukumnya, Alvin Lim pun memaparkan dirinya menjadi korban skema ponzi KSP Indosurya.

Uang sebanyak Rp 2 Milyar hasil jerih payahnya menjadi model selama beberapa tahun kini raib.

Patricia menerangkan, awalnya dirinya takut untuk berbicara karena mendapatkan ancaman dari pihak KSP Indosurya.

"Saya mendapatkan somasi dari Henry Surya, dianggap mencemarkan nama baiknya. Padahal saya hanya menagihkan simpanan saya di Indosurya," ungkap Patricia dalam podcast yang diunggah dalam Channel Youtube Deddy Corbuzier.

"Awalnya saya takut, tapi sekarang saya berani karena ada Pak Alvin Lim yang selalu menyemangati saya agar mendapatkan hak saya kembali dan untuk stand up as a human," ujar Patricia.

Deddy Corbuzier dengan senyum mengatakan ke Patricia.

Alasannya karena selama ini Patricia sebagai korban tidak menyampaikan keluh kesahnya, sehingga kasus tidak diketahui masyarakat.

"Korban harus speak up kalo mau peroleh keadilan dan haknya. Bersatu para korban. Kasus Indra Kenz viral karena ada korban banting Laptop ketika kalah trading. Ketika viral akan jadi isu nasional," kata Deddy Corbuzier.

"Barang apa disini yang bisa gua banting agar viral (kasus Indosurya)," goda Patricia. 

Baca juga: Serupa Indra Kenz-Doni Salmanan, Kuasa Hukum Korban KSP Indosurya Minta Polisi Miskinkan Henry Surya

Baca juga: Total Kerugian Capai Rp15,9 Triliun, Alvin Lim Pertanyakan Aset KSP Indosurya yang Disita Kepolisian

Dalam kesempatan tersebut, Alvin Lim menimpali.

Ketua Pengurus LQ Indonesia Lawfirm itu berharap kepada pihak Kepolisian dapat mengupas tuntas kasus yang merugikan ribuan masyarakat itu layaknya kasus judi Online Binomo ataupun Quotex.

"Saya sebagai kuasa hukum mengharapkan agar penanganan kasus Indosurya juga sama dengan Indra Kenz, yaitu telusuri aset-aset sampai ke Istri Henry Surya, Natalia Tjandra, iparnya Welly Tjandra pemilik showroom mobil mewah TDA Luxury dan Effendy Surya sebagai ayah, karena patut diduga ada aliran dana ke orang-orang terdekat," jelas Alvin Lim.

"Saya tidak menuduh mereka, namun patut diduga orang terdekat biasanya di minta untuk sembunyikan aset dan menikmati hasil kejahatan," jelasnya.

"Makanya dalam kasus Indra Kenz, Vanessa Khong pacarnya saja diperiksa. Minimal Natalia Tjandra, Welly Tjandra dan Surya Efdendy diperiksa secara intensis dan disita aset yang ada hubungan dengan Indosurya. Apalagi dalam sitaan Mabes Polri, tidak ada jam tangan Richard Mille, tas Hermes yang dalam foto-foto ini digunakan Henry Surya dan keluarganya," sambungnya.

"Mabes harus sungguh-sungguh dalam penanganan kasus Indosurya," tegas Alvin.

Dalam Podcast bersama Deddy Corbuzier ini, Patricia menghimbau kepada korban-korban Indosurya lainnya untuk bergabung dengan dirinya dan LQ Indonesia Lawfirm serta membentuk grup korban Indosurya.

Tujuannya agar bisa meminta barang sitaan kembali dengan menghubungi Hotline 0818-0489-0999 untuk memberikan kuasa kepengurusan ke LQ Indonesia Lawfirm agar terarah dan maksimal. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved