Perang Rusia Ukraina
Ini Jenderal Terkejam Rusia yang Dijuluki Tukang Jagal, Mutilasi Wajah Prajuritnya Karena Seragam
Mikhail Mizintsev tak perduli soal adanya ratusan ribu warga sipil di kota itu dan terus melakukan pemboman di lokasi yang bukan kawasan militer.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
Dimana serangan militer telah merampas makanan, air, dan listrik kota selama sebulan.
Baca juga: NATO Kirim Rudal Anti-Kapal ke Ukraina, Siap Hancurkan Militer Rusia
Selama itu pula pemboman tanpa ampun telah menewaskan ribuan warga sipil.
Mizintsev, yang menjabat sebagai Direktur Pusat Pertahanan Nasional Rusia sejak 2014, diidentifikasi sebagai penanggung jawab pengepungan.
Awal pekan ini, ia secara pribadi mengeluarkan permintaan agar pasukan Ukraina yang mempertahankan kota pelabuhan Mariupol untuk menyerah.
Namun permintaan Mizintsev ditolak pasukan Ukraina.
Karenanya ia memberi perintah untuk mengebom sebuah rumah sakit bersalin di kota yang menewaskan seorang wanita hamil berat dan anaknya yang belum lahir.
Juga mengebom sebuah gedung teater yang menjadi tempat berlindung ratusan anak-anak.
Kemungkinan besar mereka terkubur hidup-hidup di reruntuhan.
Baca juga: Rusia Klaim Punya Bukti Baru AS Kembangkan Senjata Biologis Rahasia di Ukraina
Mizintsev juga menyerang lingkungan perumahan dan tempat tinggal warga sipil, tanpa pandang bulu.
Akibat serangan banyak mayat membusuk di jalanan di Mariupol.
Olexander Scherba, mantan Duta Besar Ukraina untuk Austria, mencap Mizintsev sebagai 'Penjagal Mariupol'.
Sementara Oleksandra Matviichuk, Kepala Pusat Kebebasan Sipil Ukraina, meminta Mizintsev untuk bersiap menghadapi tuduhan kejahatan perang.

"Dan itu bukan pertama kalinya dia memberikan perintah seram seperti dalam rekaman suara itu. Dalam perannya sebagai Kepala Pertahanan, Mizintsev kemungkinan juga telah membantu merancang strategi militer Rusia di Suriah, termasuk pengepungan berdarah Aleppo, yang memiliki kesejajaran yang mengerikan dengan kengerian yang ditimbulkan di Mariupol," katanya.
Pasukan Mizintsev pernah bergabung dengan Bashar al-Assad dalam upayanya untuk merebut kembali Suriah dari berbagai kelompok pemberontak.
Baca juga: RUSIA Kehilangan 40.000 Tentara di Ukraina, NATO : Jenderal Rusia Kembali Tewas
Pasukan Rusia membantu pengepungan diktator dan akhirnya merebut kembali wilayah utara atau kota barat Aleppo dari pasukan Tentara Pembebasan Suriah.