Kajian Islam

Apakah Setelah Nifsu Syaban Ada Larangan Berpuasa Sunah? Ini Penjelasan Para Ustadz

Malam nifsu syaban baru saja dilewati pada 17-18 Maret 2022 atau 14-15 Syaban 1443 Hijriah.

istimewa
Ilustrasi -- puasa sunah di bulan Syaban 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Malam nifsu syaban baru saja dilewati pada 17-18 Maret 2022 atau 14-15 Syaban 1443 Hijriah.

Sebelumnya disunahkan melakukan puasa bulan syaban. 

Lalu apakah setelah itu masih boleh puasa sunah lainnya atau tidak boleh berpuasa lagi? 

Permasalahan ini dijawab oleh Buya Yahya lewat website resminya. 

Buya, apakah benar kalau sudah lewat tanggal 15 Sya’ban kita tidak boleh puasa?

Menurut mazhab Imam Syafii yang dikukuhkan adalah haram (makruh karohatattahrim).

Adapun menurut jumhur ulama dari Madzhab Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad dan Imam Malik hukumnya tidak haram.

Baca juga: Apakah Baca Surah Yasin 3 Kali di Malam Nifsu Syaban Dibenarkan? Ini Penjelasan Ustadz

Haram hukumnya puasa setelah nisyfu Syaban menurut mazhab Imam Syafii.

Akan menjadi tidak haram dengan 3 perkara:

1. Karena kebiasaan puasa, seperti orang yang biasa puasa Senin dan Kamis, maka ia pun boleh melanjutkan puasa Senin dan Kamis meskipun sudah melewati nisyfu syaban.

2. Untuk mengganti (qadha) puasa, misalnya seseorang punya hutang puasa belum sempat mengganti sampai nisyfu Syaban, maka pada waktu itu berpuasa setelah nisyfu Sya’ban untuk qadha hukumnya tidak haram.

3. Dengan disambung dengan hari sebelum nisyfu Sya’ban, misalnya dia berpuasa tanggal 16 Sya’ban kemudian disambung dengan hari sebelumnya (yaitu tanggal 15 Sya’ban). Maka puasa di tanggal 16 tidak lagi menjadi haram.

Pendapat ulama Syafi’iyah yang mengatakan haram dan akan menjadi tidak haram dengan 3 hal tersebut di atas karena mengamalkan semua riwayat yang bersangkutan dengan hal tersebut.

Baca juga: Niat Qadha Puasa Dibarengi dengan Puasa Senin Kamis, Dilengkapi dengan Arab dan Latin

Seperti Hadits yang diriwayatkan oleh:

a. Imam Tirmidzi, Imam Abu Daud AS dan Imam Ibnu Majah:

” إذا انتصف شعبان فل تصوموا“

“Apabila sudah pertengahan Syaban, maka janganlah kalian berpuasa.” (H.R. Al-Tirmidzi)

b. Imam Bukhori dan Imam Muslim yang artinya:

“لَا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ إِلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ”

“Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan, kecuali seseorang yang punya kebiasaan puasa sunah, maka bolehlah ia berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim).

c. Hadits riwayat Imam Muslim:

“كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلَّا قَلِيلًا”

“Nabi SAW biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya dan hanya sedikit saja hari-hari berbuka beliau di bulan Sya’ban” (HR. Imam Muslim).

Dari hadits-hadits di atas, hadits pertama Rasulullah SAW melarang puasa setelah nisyfu Syaban dan hadis kedua Rasulullah melarang puasa setelah nisyfu Syaban kecuali orang yang punya kebiasaan puasa sebelumnya.

Hadits yang ketiga menunjukkan bahwa Rasulullah SAW puasa ke banyak hari-hari di bulan Sya’ban.

Kesimpulannya:

Berpuasalah sebanyak-banyaknya di bulan Syaban dari awal Syaban hingga akhir.

Jangan berpuasa setelah tanggal 15 Sya’ban, kecuali engkau sambung dengan hari sebelumya, atau untuk mengganti puasa atau karena kebiasaan berpuasa di hari-hari sebelumnya.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Keutamaan puasa di bulan Syaban 

Ibadah puasa di bulan Syaban menjadi salah satu ibadah yang kerap dilakukan Rasulullah SAW.

Tujuan menjalankan puasa bulan Syaban bagi umat muslim yang menjalankan demi mendapat amalan dari Allah SAW.

Lalu, apa itu bulan Syaban dan apa keutamaan puasa di bulan Syaban?

Kali ini Ustaz Syafiq Riza Basalamah berikan penjelasan mengenai bulan Syaban hingga keutamaan berpuasa di bulan Syaban.

Penjelasan Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengenai pengertian bulan Syaban hingga keutamaan ibadah puasa di bulan Syaban dibeberkan di akun Instagramnya, @syafiqrizabasalamah_official:

Simak penjelasan dari @syafiqrizabasalamah_official terkait bulan Syaban dan keutamaan puasa bulan Syaban, dikutip Wartakotalive.com, Sabtu (27/3/2021).

"RASULULLAH SAW MEMPERBANYAK PUASA DI BULAN SYA'BAN ⁣

Dari Usamah bin Zaid, beliau berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Syaban”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,⁣⁣

⁣⁣
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ⁣⁣
⁣⁣
“Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).⁣⁣
⁣⁣
Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits di atas terdapat dalil mengenai dianjurkannya melakukan amalan ketaatan di saat manusia lalai. Inilah amalan yang dicintai di sisi Allah.” (Lathoif Al Ma’arif, 235)⁣⁣" tulis akun Instagram @syafiqrizabasalamah_official.

(Wartakotalive.com/CC/BanjarmasinPost)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved