Pandemi Virus Corona
Dicky Budiman Minta Rakyat Indonesia Waspadai Varian Baru Deltacron, Bisa Hambat Transisi ke Endemi
Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman minta rakyat Indonesia mewaspadai kehadiran varian Deltacron, karena diprediksi bisa mengganggu.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman meminta rakyat Indonesia untuk selalu jaga prokes, karena varian baru Deltacron mulai muncul.
Menurut Dicky, keberadaan varian hibrida Covid-19 Deltacron ini perlu diantisipasi.
Karena kombinasi antara varian Delta dan Omicron ini menjadi sebuah ancaman di tengah upaya menuju endemi.
Baca juga: Sekjen PDIP Tegur Luhut untuk tak Komentar yang Bikin Keruh Soal Penundaan Pemilu 2024
“Perkembangan rekombinan varian berpotensi memperburuk keadaan. Tapi belum ada data yang terlalu mengkhawatirkan," kata Dicky kepada Tribun Network, Senin (14/3/2022).
Dicky menjelaskan di Prancis misalnya kasus varian ini belum banyak terdeteksi.
Menurutnya, penyebaran dari Deltacron masih cenderung tidak mengkhawatirkan bagi dunia saat ini.
"Pesan pentingnya di saat semua negara melakukan pelonggaran atau terlalu terburu-buru akhirnya timbul seperti varian rekombinan ini." ucapnya.
Dicky memandang mengurangi protokol kesehatan dalam aktivitas berbahaya karena bisa melahirkan lebih banyak lagi subvarian.
Kondisi tersebut bisa membuat efikasi vaksin terhadap virus berkurang.
Baca juga: Adam Damiri Divonis 20 Tahun di Kasus Asabri, Keluarga Disarankan Lapor ke KY Jika Ada Kejanggalan
"Memang Deltacron ini sudah ditemukan di banyak beberapa negara Eropa tetapi kabar baiknya kecepatan penularan tidaklah buruk," tuturnya.
Ia menegaskan agar pemerintah saat ini tetap memperhatikan subvarian Omicron BA.2 karena dampak yang ditimbulkan sangat serius.
Dicky menambahkan selama masih berstatus pandemi penerapan 5M dan 3T hingga program vaksinasi harus dijaga.
Itu karena potensi penyebaran masih ada dan dapat mengancam siapapun.
"Kalau tidak bukan tidak mungkin lahir lagi varian yang lebih ganas dan merugikan kita semua," katanya.

Pelonggaran aturan prokes harus diikuti dengan dikompensasi penguatan vaksinasi.