Berita Jakarta

Kisah Ormas Kembang Latar, Berawal dari Paguyuban Kini Menjadi Organisasi Pemuda

Kisah Ormas Kembang Latar, Berawal dari Paguyuban Kini Menjadi Organisasi Pemuda. Berikut kisahnya

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Ketua Umum Kembang Latar, Haji Bahyudin (Haji Black) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - 'Seribu kawan masih kurang, satu musuh kebanyakan'.

Semboyan itu menjadi falsafah yang ditanamkan para anggota Kembang Latar sejak awal berdiri sejak tahun 1991 hingga saat ini.

Ketua Umum Kembang Latar, Haji Bahyudin mengungkapkan, motto tersebut berawal dari gagasan para pendiri Kembang Latar yang berawal dari pertemanan yang berubah menjadi perkumpulan.

Ketika itu, Nirwan Jaya, Ahmad Persada Ginting, Sobari, H Matt Bendot dan Habaib Ama Mashur bersepakat untuk menyatukan sejumlah tokoh organisasi massa (ormas) di wilayah Jakarta Selatan.

Gagasan tersebut rupanya disambut baik oleh para tokoh ormas dan masyarakat.

Begitu juga dengan sejumlah ormas, di antaranya Pemuda Pancasila, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan lainnya.

"Perkumpulan ini tak hanya sebatas wilayah Jakarta Selatan, tetap melebar hingga wilayah Jabodetabek. Semua menyambut baik gagasan dan sepakat untuk bergabung," papar pria yang akrab disapa Haji Black itu.

Kesepakatan tersebut diungkapkan Haji Black merujuk kepada persamaan visi untuk menciptakan situasi lingkungan yang kondusif.

Mengingat, ketika itu sering terjadi konflik pemuda antar kampung dan wilayah serta ormas.

Guna meredam gesekan, perkumpulan yang merupakan cikal bakal Kembang Latar itu kemudian menggelar sejumlah kegiatan sosial dan olahraga.

Baca juga: Terpilih Secara Aklamasi, Haji Black Resmi Menjabat Ketua Umum Ormas Kembang Latar 

Baca juga: Milad ke-29, Ormas Kembang Latar Dihadiahi Kue Ulang dari Tahun Jajaran Kepolisian

"Dulu pendiri Kembang Latar sering mengadakan acara kumpul bareng, seperti latihan sepak bola di Lapangan Situ Gintung setiap hari minggu sampai menyantuni anak-anak yatim dan membangun musalah di Ciseeng," ungkapnya.

Semakin besarnya perkumpulan, Nirwan Jaya, Ahmad Persada Ginting, Sobari, H Matt Bendot dan Habaib Ama Mashur diungkapkannya bersepakat untuk membentuk ormas.

Sejumlah nama pun diusulkan, namun Hj Bety, Ibu kandung Nirwan Jaya katanya mengusulkan perkumpulan mereka bernama Kembang Latar.

Nama Kembang Latar dipilih karena merujuk kisah seorang pemuda Betawi yang bandel, namun berjiwa sosial tinggi.

"Para pendiri kemudian merangkul para pemuda yang begajulan (bandel), tujuan agar para pemuda itu jadi lebih berguna bagi masyarakat," ungkap Haji Black.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved