Universitas Indonesia
UI Sampaikan Syarat Dapatkan Dana Riset Kedaireka 2022 untuk Dosen dan Peneliti Capai Rp 1 Triliun
Dana riset Kedaireka 2022 untuk dosen dan peneliti capai Rp 1 triliun, UI sampaikan ketentuannya. Program ini didanai Kemendikbud.
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - UI sampaikan syarat dapatkan dana riset Kedaireka 2022 untuk dosen dan peneliti yang mencapai Rp 1 triliun.
Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan sosialisasi Program Kedaireka Matching Fun dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud RI) bagi dosen dan peneliti seluruh Indonesia.
Kedaireka (Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta) adalah sebuah platform kolaborasi perguruan tinggi dan industri dengan program unggulan.
Baca juga: VIDEO Panglima TNI dan Rektor UI Matangkan Kerjasama, Termasuk Rekrut Dokter Spesialis
Yaitu Matching Fund yang didanai oleh Kemendikbud RI untuk kolaborasi perguruan tinggi dalam bidang riset dan inovasi dengan industri terkait. Sosialisasi ini dilakukan secara daring pada Jumat (4/3/2022).
“Kedaireka adalah solusi terkini yang sejalan dengan visi Kampus Merdeka Kemendikbud RI, dan diadakan sebagai upaya dalam meningkatkan kreativitas pada perguruan tinggi dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada pada dunia kerja, karena tanpa adanya sinergi antara dunia kerja dan pendidikan tinggi maka akan terjadi tautan yang hilang,” ujar drg. Nurtami, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Riset UI.
Program Matching Fund Kedaireka 2022 mendanai lebih dari Rp1 Triliun untuk pendidikan tinggi dan program vokasi.
Baca juga: Ivan Widjanarko Mahasiswa Program Studi Teknik Komputer FTUI Terinovasi di Program Kampus Merdeka BI
Hal ini dilandasi oleh permasalahan yang ada dalam masyarakat dan permasalahan strategis negara, serta mendorong adanya inovasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut oleh sivitas akademika perguruan tinggi.
Beberapa tujuan dari program Kedaireka adalah mewujudkan kolaborasi pentahelix yang erat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, melakukan hilirisasi hasil Tri Dharma Perguruan Tinggi dan membantu DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) melalui pendidikan, agenda penelitian dan pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI Prof. Tjitjik Srie Tjahtjandarie, Ph.D., menyampaikan, program ini dapat diikuti oleh sivitas akademika perguruan tinggi semua program dan program vokasi dengan syarat dan ketentuan khusus.
Program ini sudah diluncurkan sejak 1 Maret 2022 kemarin dan sudah bisa diakses panduannya melalui website Kedaireka.
Persyaratan utama yang dapat mengusulkan proposal dari instansi UI adalah dosen aktif yang memiliki NIDN atau NIDK dan memiliki rekam jejak yang relevan dengan program kerja sama yang diusulkan.
Baca juga: VIDEO: 72 Tahun UI, Kegiatan Riset Diharap Berdampak Sosial dan Ekonomi ke Masyarakat.
DUDI juga harus terdaftar di Kedaireka sebagai mitra untuk perguruan tinggi sebagai pengaju proposal usulan.
"Skema Matching Fund Kedaireka ini tidak sama dengan proposal (penelitian) biasa sehingga perlu dicermati kembali ketentuan penulisan dari proposal yang akan diajukan," kata Prof. Tjitjik.
Alur Pendanaan Kedaireka 2022
Alur manajemen inovasi DISTP UI terkait pendanaan Kedaireka 2022 adalah dosen atau peneliti menginput kebutuhan dan investasi melalui kerja sama penelitian.
Sebelumnya, pihak peneliti harus sudah memiliki mitra industri atau setidaknya calon mitra industri (bisa dengan badan usaha milik UI) untuk diajukan.
Selanjutnya, pihak manajemen UI akan membantu melakukan pengembangan seperti berkas lisensi, dokumen hak paten atau kekayaan intelektual bagi peneliti (dengan kriteria produk penelitian memiliki risiko yang rendah dengan pendanaan yang besar).
Atau komersialisasi mandiri terkait produk penelitian yang sudah selesai dilaksanakan (dengan kriteria produk penelitian memiliki risiko yang tinggi dengan pendanaan yang kecil). DISTP UI akan membantu proses kerja sama peneliti dengan mitra industri jika pengajuan pendanaan Kedaireka telah disetujui.
Perlu diketahui bahwa pendanaan ini (Kedaireka) adalah bridging atau matching fund, yaitu pendanaan untuk keperluan dosen dan peneliti dalam membina hubungan dengan mitra industri dan juga menarik sebagian investasi dari mitra industri untuk keperluan penelitian.
Baca juga: Jadwal Pendaftaran Universitas Indonesia 2022 Jalur Prestasi , SNMPTN dan PPKB
Dana riset yang diberikan tidak hanya sekadar berhenti setelah artikel ilmiah selesai dibuat.
Harapannya dari program ini adanya tindak lanjut dan komersialisasi produk dari penelitian yang sudah dibuat.
"Oleh karena itu, Direktorat Inovasi dan Science Techno Park akan membantu proses-proses terkait perjanjian kerja sama antara perguruan tinggi dengan mitra industri,” ujar Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., MUP., Ph.D, selaku Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI.
Diharapkan, pendanaan Kedaireka mampu mendorong ekosistem riset dan inovasi antara pemerintah, akademisi, dan industri di lingkungan Universitas Indonesia.
Baca juga: Dr Agung Waluyo, Anak Kebon Sirih Kuliah ke Liverpool dan Jadi Direktur di Universitas Indonesia
Fokus isu Kedaireka yang dapat diusulkan antara lain digital economy, kemandirian kesehatan, ekonomi hijau, pemulihan ekonomi dan pariwisata, dan ekonomi biru.
Pengajuan pendanaan penelitian ini dapat dilakukan melalui proposal dengan alur yang sudah disebutkan sebelumnya dengan skema pendananaan 1:1 (50% untuk industri dan 50% untuk perguruan tinggi) atau 1:3 (30% untuk industri dan 70% untuk perguruan tinggi).
Perbedaan skema pendanaan didasarkan pada kriteria manfaat kerja sama untuk masyarakat luas atau untuk pemecahan strategis nasional.
