Mulai Masuk Pancaroba, Anak Alami Demam tinggi Tanpa batuk, pilek, dan sesak napas, Waspadai DBD!
Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ‘dibawa’ oleh nyamuk Aedes Aegepti ini ditandai dengan gejala khas seperti demam tinggi
Meskipun setiap penyakit biasanya memiliki gejala khas masing-masing, tetapi untuk membedakan demam berdarah dengue dengan penyakit lainnya hanya dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan darah, yakni pemeriksaan antigen NS1 dengue.

"Jadi, jangan tunggu terlalu lama apabila si kecil demam tinggi, ya. Segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk memastikan diagnosisnya," kata dr. Debbie.
Tips terhindar dari DBD
1. Daya tahan tubuh kuat
Virus dengue akan dihadang oleh sistem imun si kecil apabila ia memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Oleh karenanya, menjaga imunitas anak adalah hal pertama yang wajib diperhatikan. Hal ini dapat dilakukan dengan pemenuhan nutrisi yang baik, yaitu dengan mencukupi asupan makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin, mineral) yang tepat. Selain itu, dapat juga diperkuat dengan pemberian vaksin dengue jika ia telah berusia 9-16 tahun.
2. Pengendalian Lingkungan
Pengendalian lingkungan juga penting untuk dilakukan.
Caranya adalah dengan mencegah nyamuk pembawa virus berkembang biak.
Nyamuk senang berada di tempat penampungan air yang bersih seperti kolam atau bak mandi.
Baca juga: Peringatan Hari Nyamuk Sedunia, Waspada Penyakit Malaria, Zika dan DBD
Jadi, tempat-tempat penampungan air harus sering dikuras. Bersihkan pula wadah penampungan air yang memudahkan nyamuk bersarang dan bertelur.
3. Cek Kamar si Kecil
Langkah selanjutnya, cek kamar si kecil. Hindari banyak gantungan baju atau barang-barang untuk menghindarkan nyamuk bersarang.
Penyemprotan atau fogging untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa. Satu lagi cara agar dapat mematikan telur-telur nyamuk adalah dengan abatisasi. Anda dapat memasukkan bubuk abate ke dalam sumber-sumber air sehingga telur-telur nyamuk akan mati dan proses reproduksinya terhenti.