Mulai Masuk Pancaroba, Anak Alami Demam tinggi Tanpa batuk, pilek, dan sesak napas, Waspadai DBD!

Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ‘dibawa’ oleh nyamuk Aedes Aegepti ini ditandai dengan gejala khas seperti demam tinggi

Editor: LilisSetyaningsih
Lifealth
Ilustrasi gigitan nyamuk yang menyebabkan DBD 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Saat ini Covid-19 terus menjadi fokus. Padahal ada penyakit lain yang juga harus diwaspadai. Terutama memasuki musim pancaroba.

Salah satu yang perlu diwaspadai adalah demam berdarah dengue (DBD).

Apalagi penyakit ini pun sudah terjadi peningkatan di beberapa wilayah. 

Dokter spesialis anak konsultan penyakit infeksi & tropis anak RS Pondok Indah - Bintaro Jaya Dr.dr. Debbie Latupeirissa, Sp.A(K) mengatakan, DBD merupakan salah satu penyakit yang kerap muncul pada peralihan musim hujan ke musim kemarau.

Baca juga: DPRD Minta Anies Perhatikan Kasus Demam Berdarah di Jakarta, karena Mulai ‘Menggila’

Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ‘dibawa’ oleh nyamuk Aedes Aegepti ini ditandai dengan gejala khas seperti demam tinggi tanpa disertai gejala lainnya, misalnya tanpa disertai batuk, pilek, ataupun sesak napas.

Namun, beberapa penderita mengeluhkan gejala nyeri di belakang mata, sakit kepala, nyeri sendi, hingga munculnya bercak merah pada kulit atau perdarahan.

Meski demikian, biasanya bercak merah pada kulit belum terlihat pada hari-hari awal.

"Walaupun termasuk self-limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, tak jarang penyakit DBD menimbulkan korban jiwa jika tidak cepat ditangani," ujar dr. Debbie, Jumat (25/2/2022).

Baca juga: Ayahnya Terserang Demam Berdarah hingga Dilarikan ke Rumah Sakit, Baim Wong Minta Didoakan

Terlebih lagi jika pasien DBD telah memasuki fase berbahaya, dan terjadi pada anak-anak berusia lebih kecil yang belum dapat mengutarakan kondisi mereka.

Karenanya, banyak penderita DBD yang kemudian dirawat di rumah sakit untuk dipantau lebih ketat kondisinya.

Fase penyakit DBD

Ada tiga fase DBD, yakni hari 1-3 disebut fase febrile tanpa perdarahan.

Dalam fase ini biasanya terjadi gejala awal seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri belakang bola mata.

Setelah memasuki hari 4-5, demam cenderung turun.

Baca juga: Camat Tanah Abang, Dicky Suherlan Sambangi Kelurahan Gelora Berantas Sarang Nyamuk

Nah, di sinilah penderita mulai memasuki fase kritis. Kebanyakan orangtua tidak mewaspadai fase ini ketika demam turun.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved