Berita Jakarta
Kasus DBD Jakarta Selatan Capai 237 Kasus Periode Januari-Februari 2022,
Kota Jaksel tercatat memiliki kasus DBD tertinggi DBD selama periode Januari 2022, yaitu mencapai 184.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Selatan M Helmi mengatakan total kasus DBD di Jakarta Selatan selama periode Januari hingga Desember 2021 mencapai 600 kasus.
Warga yang terjangkit DBD berusia dari balita hingga dewasa.
"DBD sampai dengan Desember ini jumlah total 600 kasus," kata Helmi saat dikonfirmasi, Minggu (19/12/2021).
Baca juga: Kasus DBD Meningkat, Stok Trombosit di PMI Kota Tangsel Menipis
Meskipun demikian, Helmi menyebut kasus DBD di Jakarta Selatan tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan pada 2020.
Di tahun 2020 lalu kasus DBD di Jakarta Selatan mencapai lebih dari 1.000 kasus.
Guna mengantisipasi meningkatnya kasus DBD, Helmi mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup bersih.
"Kita juga menjalankan jumantik (juru pemantau jentik) mandiri sehingga warga bisa membersihkan sendiri. Itu tetap kita lakukan," pungkas Helmi.
Sementara itu Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengingatkan masyarakat akan bahaya penyakit DBD.
Menurut Isnawa, masyarakat perlu mengantisipasi DBD selain mencegah penyebaran virus Covid-19.
"Walaupun masih di tengah pandemi Covid-19, tetapi kasus DBD juga mengancam," kata Isnawa.
Maka ia mengimbau agar warga di Jakarta Selatan rajin membersihkan rumah dan lingkungannya guna memastikan terbebas dari jentik nyamuk.
Baca juga: Waspada! Penghujung Tahun 2021, Kasus DBD di Kota Tangsel Terus Alami Kenaikan
"Kemungkinan tempat-tempat berkembangnya jentik nyamuk sangat memungkinkan di musim penghujan," ujar mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta itu.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Dinkes Tangsel) juga merilis data kasus DBD yang terjadi pada wilayah kerjanya.
Data tersebut disampaikan oleh Kepala Dinkes Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar kepada Wartakotalive.com saat dikonfirmasi melalui pesan tertulisnya.
"Ini data perbandingan kasus DBD tahun 2020 dengan tahun 2021," kata Allin.